Hansjorg Wyss, Miliarder Swiss Salah Satu Calon Pemilik Baru Chelsea

"Uangnya tidak kalah tebal dengan Abramovich. Ini profilnya!"

Biografi | 03 March 2022, 13:00
Hansjorg Wyss, Miliarder Swiss Salah Satu Calon Pemilik Baru Chelsea

Libero.id - Roman Abramovich sudah memastikan meninggalkan Chelsea setelah sanksi ekonomi menghantam Rusia akibat invasi militer ke Ukraina. Akibatnya, sejumlah taipan dari Eropa dan Amerika berbondong-bondong membeli saham pengusaha Rusia itu. Salah satunya Hansjorg Wyss.

The Blues menjadi salah korban dari dampak perang dalam aspek ekonomi. Dengan sanksi Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Jepang, hingga Inggris terhadap Rusia, artinya Chelsea tidak mungkin beraktivitas secara normal. 

Untuk menghindari kebangkrutan akibat kesalahan kebijakan politik Presiden Vladimir Putin di Rusia, Abramovich merasa menjual Chelsea adalah solusi paling masuk akal sampai semuanya normal kembali. Itu artinya, dia harus berpisah dengan klub yang dibeli 19 tahun lalu.

Keputusan Abramovich langsung disambut gembira. Bukan hanya pendukung Chelsea yang lega, melainkan juga beberapa pengusaha ternama dunia. Wyss misalnya, muncul ke permukaan dan dikabarkan sedang melakukan negosiasi dengan Abramovich.

Panen dollar selama pandemi Covid-19

Siapa Wyss? Dia adalah pengusaha super kaya dari Swiss. Lahir pada 19 September 1935 di Bern, Wyss memperoleh kekayaannya melalui Synthes. Itu sebuah perusahaan yang didirikan pada 1970-an, yang memproduksi peralatan medis.

Wyss kuliah di Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich pada akhir 1950-an. Kemudian, dia belajar di Harvard Business School. Dan, dia telah berbasis di AS sejak 1960-an saat mulai merintis bisnis setelah selesai sekolah.

Selain manufaktur medis, karier Wyss juga membuatnya bekerja di layanan infrastruktur pemerintah, industri baja, dan pesawat terbang. Wyss menjual Synthes ke perusahaan multinasional farmasi AS, Johnson and Johnson, pada 2012 dengan biaya yang dilaporkan mencapai USD20 miliar (Rp288 triliun).

Dalam wawancara dengan surat kabar Swiss, Blick , Wyss menjelaskan tentang tawaran membeli Chelsea. "Abramovich mencoba menjual semua vilanya di Inggris. Dia juga ingin segera menyingkirkan Chelsea. Saya dan tiga orang lainnya menerima tawaran pada Selasa (1/3/2022) untuk membeli Chelsea," ujar Wyss.

"Saya harus menunggu empat hingga lima hari sekarang. Abramovich saat ini meminta terlalu banyak. Anda tahu, Chelsea berutang 2 miliar pounds (Rp38 triliun). Tapi, Chelsea tidak punya uang (untuk membayarnya)," kata miliarder berusia 86 tahun itu.

"Hingga hari ini, kami belum mengetahui harga jual pastinya. Saya bisa membayangkan mulai dari Chelsea dengan mitra. Tapi, saya harus melihat kondisi umum dulu," tambah Wyss.

"Apa yang bisa saya katakan? Saya pasti tidak melakukan hal seperti ini sendirian. Jika saya membeli Chelsea, maka itu akan dilakukan dengan konsorsium yang terdiri dari enam hingga tujuh investor. Ini akan menjadi pekerjaan yang menarik bagi kami," ungkap Wyss.

Lalu, berapa kekayaan bersih Wyss? Tahun ini, Wyss diperkirakan memiliki aset mencapai USD5,1 miliar (Rp73 triliun). Itu menurut majalah bisnis ternama Amerika, Forbes. Kekayaannya terutama berasal dari pengoperasian Synthes dan meningkat secara signifikan ketika dia menjualnya.

Sebagai perusahaan alat medis, tentu saja Synthes sedang memanen untung besar dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam dua tahun terakhir.

Orang yang sangat dermawan

Namun, bukan hanya bisnis yang dipikirkan Wyss. Selain manufaktur perangkat medis, Wyss juga dikenal karena aktivitas amalnya. Dia telah menyumbangkan uang untuk berbagai tujuan, termasuk inisiatif iklim, pendidikan, dan upaya konservasi hutan. 

Wyss Foundation didirikan pada 1998 sebagai proyek perlindungan lingkungan, yang dirancang untuk melestarikan, khususnya di Hoback Basin, Wyoming, AS. Tujuannya agar orang dapat terus menikmati kegiatan di luar ruangan, seperti hiking dan memancing.

Pada 2008, dia menyumbangkan USD125 juta (Rp1,7 triliun) ke Harvard untuk pendirian sebuah lembaga penelitian. Karena itu, Forbes menggambarkan dirinya sebagai "salah satu orang paling dermawan di dunia". Apalagi, pada 2018, dia berkomitmen menginvestasikan USD1 miliar (Rp14 triliun) selama 10 tahun untuk "mempercepat upaya konservasi daratan dan lautan" di seluruh dunia.

"Uang ini akan mendukung upaya konservasi yang dipimpin secara lokal di seluruh dunia, mendorong peningkatan target global untuk perlindungan darat dan laut, berupaya meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya upaya ini, dan mendanai studi ilmiah untuk mengidentifikasi strategi terbaik untuk mencapai target kami,"  kata Wyss di New York Times saat itu.

Dilaporkan bahwa yayasan amal milik Wyss juga telah bekerja dengan selebrita top seperti Leonardo di Caprio. Yayasan itu memiliki aset lebih dari USD2 miliar (Rp28 triliun). Itu berarti dia memiliki pengaruh untuk mendanai inisiatif.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Chelsea


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network