Libero.id - Di sepakbola, wasit dibantu dua hakim garis yang bergerak di kedua sisi lapangan. Tapi, bagaimana jika sang asisten wasit itu ternyata tidak beroperasi dari garis lapangan? Hakim garis di Ghana ini punya kisah kocak.
Sangat jarang seorang wasit atau asistennya menerima pujian untuk kinerja yang bagus. Tapi, jika hal sebaliknya terjadi, banjir kecaman muncul. Entah saat itu juga dikeroyok pemain dan ofisial yang kecewa, atau hanya mendapatkan sumpah serapah di media sosial selama berhari-hari.
Namun, tidak semua wasit atau hakim garis yang bertugas dengan buruk berakhir mengenaskan. Ada juga wasit yang justru menjadi bahan lawakan ketika memimpin pertandingan dengan tidak benar. Contohnya, pertandingan Liga Premier Ghana, akhir pekan lalu.
Saat itu, Asante Kotoko sedang melawan Bibiani Gold Stars. Di tengah-tengah jalannya pertandingan, sekitar menit 35 saat Asante melakukan serangan balik, hakim garis yang seharusnya berada di pinggir lapangan malah ikut berlari di dalam lapangan mengikuti lari pemain. Untungnya jarak dengan pemain masih cukup jauh.
Hanya saja, keberadaan hakim garis di dalam lapangan sudah cukup membingungkan. Tampaknya dia lupa bahwa asisten wasit bertugas dari pinggir lapangan. Mungkin, dia mengiri sebagai wasit utama. Bisa juga dirinya bercita-cita menjadi wasit, tapi belum bisa terwujud.
Momen itu sendiri berujung gol kedua bagi Asante. Klub elite Ghana tersebut akhirnya meraih kemenangan 5-0.
Opini