Bagaimana Hasilnya? 5 Pelatih yang Menggantikan Marcelo Bielsa

"Nomor 1 akhirnya menjuarai Ligue 1."

Analisis | 17 March 2022, 16:07
Bagaimana Hasilnya? 5 Pelatih yang Menggantikan Marcelo Bielsa

Libero.id - Pelatih Leeds United yang baru, Jesse Marsch, jelas memiliki tugas yang tidak mudah. Dia dibayang-bayangi oleh jejak Marcelo Bielsa.

Bielsa sudah telanjur dianggap sebagai pelatih paling istimewa dalam sejarah klub yang bermarkas di Elland Road, meksi akhirnya dipecat setelah kurang lebih empat musim. Pelatih berpaspor Argentina itu begitu dipuja oleh fans Leeds.

Bielsa disebut-sebut sebagai sosok yang meletakkan dasar bagi kesuksesan yang dinikmati oleh penerusnya. Dia telah melatih banyak klub di liga-liga Eropa, dan juga beberapa negara. Tapi, sebelum Marsch di Leeds, bagaimana nasib penerus Bielsa di klub atau negara?

1. Christophe Galtier (Lille)

Bielsa membawa Lille meraih tiga kemenangan dari 14 pertandingan - persentase kemenangannya sebesar 21% adalah yang terburuk dalam karier kepelatihannya. Ketika dia dipecat tak lama sebelum Natal 2017, Lille berada di dekat zona degradasi di Ligue 1.

Namun, setelah pemecatan pelatih asal Argentina itu, Christophe Galtier diumumkan sebagai pelatih permanen baru Lille. Pelatih Prancis yang disegani itu mengambil waktu untuk membalikkan keadaan – Lille hanya memenangkan dua dari 15 pertandingan Ligue 1 pertamanya sebagai pelatih sebelum melakukan kejutan di akhir musim untuk menghindari play-off degradasi hanya dengan selisih satu poin.

Dari sana, Lille asuhan Galtier semakin kuat, dengan kebangkitan mereka menjadi salah satu kisah sepakbola Eropa paling luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Itu akhirnya memuncak dalam kemenangan gelar Ligue 1 musim lalu.

Galtier pergi tak lama setelah perayaan gelar dan sekarang berada di ruang istirahat bersama Nice.

2. Michel (Marseille)

Marseille berada di puncak klasemen saat Natal selama satu musim tugas Bielsa di Stade Velodrome, sebelum mereka akhirnya jatuh ke posisi keempat.

Harapan untuk mendapatkan gelar baru pupus ketika Marseille mengizinkan Andre Ayew dan Andre-Pierre Gignac pergi dengan status bebas transfer dan menjual aset bintang Dimitri Payet dan Florian Thauvin.

Pelatih asal Argentina itu kemudian mengejutkan sepakbola Prancis dengan mengumumkan kepergiannya beberapa menit setelah kekalahan 1-0 dari Caen di kandang sendiri. Pengumuman itu dilakukan Bielsa pada pekan pertama musim 2015/2016. “Saya sedih dan frustrasi. Saya tidak bisa menerima situasi ketidakstabilan di klub,” tuturnya.

Les Olympiens dibiarkan kebingungan untuk menemukan seseorang untuk mengisi kekosongan dan memanggil mantan gelandang lini tengah Real Madrid, Michel, sebagai pengganti Bielsa.
Pada bulan berikutnya, April, Michel dipecat karena membuat Marseille berada di peringkat 15 Ligue 1.

3. Ernesto Valverde (Athletic Bilbao)

Pelatih lain yang telah menikmati kesuksesan memenangkan gelar bersama Olympiacos, Valverde membuktikan sesuatu ketika dia menggantikan Bielsa untuk kedua kalinya bertanggung jawab atas Athletic Bilbao. Masa-masa singkat di Villarreal dan Valencia telah terbukti cukup sukses.

Valverde telah membuat lebih dari 150 penampilan sebagai penyerang untuk klub Basque dan memulai karier kepelatihannya di klub yang sama, sebelum dipromosikan ke peran tim utama pada 2003.

Untuk perannya dalam membawa Athletic Bilbao ke dua final, dan membuat mereka memainkan sepakbola yang memukau.

Bilbao finis di urutan keempat selama musim pertama Valverde bertanggung jawab – posisi liga tertinggi mereka sejak 1998 – dan kemudian memenangkan trofi pertama mereka dalam lebih dari tiga dekade dengan kemenangan Supercopa Spanyol yang luar biasa atas Barcelona pada 2015 – 4-0 di kandang sendiri pada musim pertama sebelum bermain imbang 1-1 di Camp Nou.

Valverde memimpin klub itu finis tujuh besar di masing-masing dari empat musim penuhnya, sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sejak itu. Tidak heran Barcelona datang meminta tanda tangannya pada 2017 – dan tidak mengherankan jika dia memimpin Barcelona untuk memenangkan gelar berturut-turut.

4. Claudio Borghi (Timnas Chile)

Selama melatih Chile di pentas Piala Dunia 2010, Bielsa meninggalkan kesan yang cukup baik di Afrika Selatan, meski tersingkir di babak 16 besar. Tapi, setidaknya mereka tersingkir oleh Spanyol yang kelak jadi juara.

Bielsa memutuskan untuk pamit setelah beberapa bulan dari Piala Dunia. Bielsa mungkin telah pergi, tetapi gaya berintensitas tinggi yang menjadi ciri khasnya adalah cetak biru untuk kesuksesan di masa depan Chile.

Pengganti langsungnya, Claudio Borghi, hanya bertahan selama 18 bulan dan dipecat pada November 2012 setelah lima kekalahan beruntun.

5. Jose Pekerman (Timnas Argentina)

“Saya menyadari jumlah energi yang diserap oleh berbagai tugas yang terlibat sebagai pelatih tim, dan bahwa saya tidak memiliki energi ini lagi,” kata Bielsa kepada wartawan setelah enam tahun bertugas di negara asalnya.

Tak lama setelah Bielsa memimpin La Albiceleste meraih emas Olimpiade, dia pamit dari kursi pelatih.
Namun, pada akhirnya, pekerjaan itu diberikan kepada pelatih timnas Argentina U-20 yang sudah lama menjabat, Jose Pekerman.

Pakerman mengambil alih sampai Piala Dunia 2006, di mana dia mengundurkan diri segera setelah kekalahan perempat final dari tuan rumah Jerman melalui adu penalti.

Argentina telah memainkan sepakbola yang mendebarkan di turnamen tersebut, terutama dalam kemenangan mereka di babak 16 besar atas Meksiko, tetapi Pekerman menerima kritik karena membuat perubahan defensif melawan Jerman dan meninggalkan Lionel Messi remaja di bangku cadangan.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network