Libero.id - Biasanya, pemain sepakbola akan dengan bangga datang memenuhi panggilan tim nasional. Mereka akan melakukan segala cara agar terpilih. Tapi, yang terjadi pada pemain Nigeria ini beda. Maduka Okoye sedang jadi bulan-bulanan suporter The Super Eagles dan dituduh sengaja menghindari timnas.
Okoye saat ini baru berusia 22 tahun dan berposisi sebagai penjaga gawang. Sekarang, dia bermain untuk klub Belanda, Sparta Rotterdam, dengan status pinjaman dari Watford.
Menurut laporan Sportbible, para penggemar sepakbola di Nigeria menuduh Okoye berpura-pura sakit ketika FIFA Matchday akan digelar, akhir bulan ini. Itu berarti dia tidak akan bisa mengikuti pertandingan penting kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Afrika, Jumat (25/3/2022), di Cape Coast.
Itu adalah pertandingan leg pertama play-off melawan Ghana. Itu pertarungan yang sangat menentukan sebelum tiket ke Piala Dunia di Qatar ditentukan pada leg kedua di Abuja, empat hari kemudian.
Okoye sebenarnya masuk dalam daftar skuad untuk dua pertandingan itu. Tapi, entah mengapa, pada Selasa (22/3/2022), Asosiasi Sepakbola Nigeria (NFF) mengkonfirmasi pemuda kelahiran 28 Agustus 1999 itu tidak bisa bergabung. Alasannya, cedera. Cedera apa? Tidak ada yang tahu pasti karena klubnya sebenarnya sudah memberikan izin.
Akibat kejadian aneh tersebut, NFF kemudian mencoret Okoye. Pelatih Nigeria yang baru dan berstatus interim, Augustine Eguavoen, kemudian menggantinya dengan penjaga gawang Enyimba, John Noble Barinyima. Dia dipanggil untuk bergabung dengan dua kiper lainnya, Francis Uzoho (Omonia Nicosia) dan Daniel Akpeyi (Kaizer Chiefs).
Fenomena itu ternyata dianggap janggal bagi para penggemar Nigeria. Mereka tidak yakin dengan cedera Okoye. Lalu, mereka menggunakan media sosial untuk mengecam sang pemain. Mereka menghujani akun Okoye di Instagram, Facebook, dan Twitter dengan kata-kata hinaan.
Mengapa Okoye harus menghindari pemanggilan timnas? Tidak ada yang tahu pasti. Tapi, itu terkait kejadian di babak 16 Piala Afrika 2021 melawan Tunisia. Saat itu, dia tampil sangat buruk dan melakukan beberapa kesalahan. Akibatnya, The Super Eagles menyerah 0-1.
Kemungkinan lainnya adalah kebiasaan buruk para penggemar sepakbola di Afrika. Mereka tidak sungkan menyerang secara fisik keluarga sang pemain jika dianggap tampil buruk atau menjadi penyebab kekalahan timnya.
Pemain-pemain sekelas Rigobert Song dan Samuel Eto'o di Kamerun, Ayew bersaudara di Ghana, Sadio Mane di Nigeria, atau Jay-jay Okocha di Nigeria pernah mengalaminya di masa lalu. Bahkan, di Piala Afrika lalu, rumah Kei Kamara digeruduk penggemar yang marah saat Sierra Leone tersingkir.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini