5 Pemain yang Dipulangkan dari Piala Dunia

"Ada kasus karena perbuatan cabul."

Analisis | 28 March 2022, 21:21
5 Pemain yang Dipulangkan dari Piala Dunia

Libero.id - Piala Dunia bisa dibilang merupakan kompetisi paling tinggi, di mana setiap pemain ingin bermain dengan negara mereka masing-masing.

Faktanya, ada lebih banyak pemain yang tidak memiliki kesempatan bermain di pentas paling bergengsi seperti Piala Dunia. Namun, beberapa pemain tertentu malah membuat ulah tak termaafkan dan harus dipulangkan alias tidak jadi tampil di Piala Dunia.

Banyak pemain selama bertahun-tahun harus menanggung situasi yang sama dan lebih sering karena kesalahan mereka sendiri. Berikut 5 pemain yang dipulangkan dari Piala Dunia.

5. Nikola Kalinic (Kroasia) - Piala Dunia 2018

Kalinic dipulangkan oleh pelatihnya, Zlatko Dalic. Striker Fiorentina itu diberitahu oleh pelatihnya untuk melakukan pemanasan dan masuk sebagai pemain pengganti melawan Nigeria, tetapi Kalinic menolak untuk melakukannya.

Kejadian serupa pernah terjadi selama pertandingan persahabatan melawan Brasil serta dalam sesi latihan. Dalic lalu berkonsultasi dengan staf pelatihnya dan kemudian mengambil keputusan untuk mengirim pulang Kalinic.

4. Stefan Effenberg (Jerman) - Piala Dunia 1994

Effenberg adalah seorang gelandang Jerman yang menjadi bagian dari skuad di Piala Dunia 1994. Jerman bermain melawan Korea Selatan pada hari yang sangat panas di Dallas dan pertandingan berlangsung sengit.

Jerman awalnya memimpin 3-0, tetapi Korsel mencetak dua gol dan membuat pertandingan semakin seru. Jerman membutuhkan kemenangan dan pada akhirnya skor akhir bertahan.

Namun, ada satu insiden buruk, di mana Effenberg membuat gerakan cabul ke arah fans Jerman saat meninggalkan lapangan. Pelatih Jerman saat itu, Berti Vogts, sangat marah dan memutuskan untuk mengirim pulang Effenberg.

"Saya bereaksi berlebihan," katanya. "Saya tidak menyesalinya. Tapi, ketika saya melihat ke belakang, saya minta maaf. Tapi, suhunya 50 derajat Celcius. Saya bermain untuk Jerman di Piala Dunia untuk mendapatkan tempat di babak kedua."

Banyak rekan setimnya tidak setuju dengan hukuman itu, tetapi keputusannya sudah final. Jerman akhirnya kalah dari Bulgaria di perempat final. Insiden ini mengakhiri karier internasional Effenberg, karena dia hanya tampil dua kali setelah insiden terkenal itu.

3. Roy Keane (Irlandia) - Piala Dunia 2002

Sejatinya Keane adalah kapten timnas Irlandia di Piala Dunia 2002, tetapi ternyata dia tidak sampai mengenakan ban kapten selama turnamen di Korea Selatan dan Jepang tersebut.

Sebelum 2002, Keane telah berkali-kali menyuarakan kekesalannya mengenai kurangnya fasilitas pelatihan, fasilitas diet, dan juga pengaturan perjalanan. Dia juga secara terbuka mengkritik mantan pelatih, Jack Charlton, dan Mick McCarthy yang menjadi pelatih pada 2002.

Persiapan Irlandia untuk Piala Dunia dilakukan di Pulau Saipan. Tidak senang dengan keadaan persiapan di sana, Keane dalam wawancara menyatakan kekesalannya.

Setelah itu, hubungannya dengan pelatih makin memanas dan akhirnya dia tidak menjadi bagian Irlandia di Piala Dunia 2002. Baru pada 2013, Keane mengatakan bahwa dia menyesali keputusannya dan seharusnya bermain untuk negaranya. Irlandia kalah dari Spanyol di babak 16 besar karena absennya Keane.

2. Nicolas Anelka (Prancis) - Piala Dunia 2010

Anelka adalah bagian dari skuad Prancis yang dipersiapkan untuk menjadi striker di Piala Dunia 2010. Anelka memiliki musim yang bagus bersama Chelsea, tetapi dia gagal tampil bagus untuk timnas Prancis di Afrika Selatan.

Dalam saat jeda pertandingan grup melawan Meksiko, yang saat itu Prancis perlu menang untuk memiliki harapan lolos, Anelka dinilai tampil buruk dan pelatih Raymond Domenech tak sungkan mengkritik Anelka.

Anelka tak terima dan marah. Anelka diganti pada babak kedua dan keributan terjadi di ruang ganti. Dia akhirnya dipulangkan.

Setelah Piala Dunia, Anelka dilarang untuk 18 pertandingan oleh Federasi Sepakbola Prancis yang berarti akhir dari karier internasionalnya. Selama 12 tahun, dia membuat 69 penampilan untuk Prancis, mencetak 14 gol.

1. Diego Maradona (Argentina) - Piala Dunia 1994

Legenda Argentina itu bermain di Piala Dunia keempatnya pada 1994 di saat-saat yang menjadi ujian bagi Maradona. Dia telah memimpin negaranya meraih gelar pada 1986 dan mereka mencapai final di turnamen pada 1990. 

Namun, momen berbeda dialami Maradona pada 1994. Dia diskors oleh FIFA pada 1991 selama lebih dari satu tahun karena penggunaan kokain saat bermain untuk Napoli.

Selanjutnya, dia menghadapi gugatan di Argentina setelah dia melukai empat wartawan dengan pistol di luar rumahnya.

Maradona memainkan dua pertandingan pertama, mencatatkan satu gol dan assist saat Argentina memenangkan keduanya. 

Dia dilarang setelah dua pertandingan itu, dan Argentina tersingkir di babak kedua melawan Rumania yang tidak dikenal. Piala Dunia 1994 dipandang sebagai kesempatan untuk penebusan Maradona setelah masalah dengan penggunaan narkoba dan masalah hukum. Tapi, semua itu tak berjalan lancar.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network