Liga Pertama Restart Usai Corona, Jumlah Penonton Bundesliga Dahsyat

"Jumlah total penonton di dunia mencatat rekor untuk pertandingan liga."

Feature | 19 May 2020, 09:19
Liga Pertama Restart Usai Corona, Jumlah Penonton Bundesliga Dahsyat

Libero.id - Enam juta pemirsa Inggris Raya dan Irlandia menyaksikan siaran langsung Bundesliga yang ditayangkan Sky Sports dan BT Sports yang sejak Maret lalu terpaksa dibuat bengong tanpa siaran langsung liga paling makmur dan paling menarik di dunia, Liga Premier Inggris, karena ditutup paksa oleh pandemi virus corona.

Kantor berita China Xinhua menyebut televisi-televisi di 160 negara menjadi saksi proyek restart liga besar Eropa pertama, ketika event-event besar olahraga yang lain masih terkunci krisis virus corona.

The Telegraph lebih rinci lagi. Harian Inggris ini menyebut 70 stasiun televisi di seluruh dunia menyiarkan langsung pertandingan Bundesliga.

"Mengingat Bundesliga menjadi satu-satunya liga yang disiarkan televisi, saya perkirakan kami akan punya audiens satu miliar," klaim CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge kepada majalah SportBild.

Mungkin Rummenigge terlalu optimistis, tetapi ada banyak alasan untuk membenarkan klaim dia.

Lihat saja perlakuan televisi-televisi Inggris. Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola, televisi Inggris menyiarkan langsung seluruh pertandingan Liga Jerman, sedangkan media massa cetak dan online mereka ramai-ramai mengupas detail klub-klub Bundesliga.

Hasilnya, mengutip Daily Telegraph, jumlah pemirsa televisi Inggris yang menyaksikan Bundesliga mencatat rekor terbanyak sepanjang sejarah.

Di negeri gila sepakbola Brazil misalnya, penonton televisi seketika ganti saluran ke Fox Sports untuk mengikuti derbi panas yang tak lagi dramatis yang kerap menjadi big match di Bundesliga, Borussia Dortmund versus Schalke.

Bahkan media terbesar negeri itu, Globo, berpayah-payah mewawancarai empat pemain Bundesliga asal Brazil, termasuk gelandang Wolfsburg William yang pernah mengkhawatirkan dampak restart terhadap kesehatan pemain.

Di India yang kaum urbannya lebih akrab dengan Liga Inggris, juga mendadak menyambut Bundesliga. "Saya haus tayangan langsung sepak bola di masa lockdown ini," kata Amjad Rehan Ibrahim, mahasiswa Universitas Delhi University, kepada AFP.

Di Jepang, dahaga siaran langsung olahraga diatasi Sky Perfect yang menayangkan dua pertandingan Bundesliga setiap pekan, gratis!.

Di Eropa apa lagi. Adolfo Barbero yang biasa menjadi komentator pertandingan Bundesliga untuk saluran televisi Movistar+ di Spanyol, bilang, "Saya bisa jamin Anda saya tak pernah melihat level antusiasme (warga Spanyol) menyaksikan Bundesliga yang setinggi ini dalam kurun 20 tahun."

Di Meksiko yang juga keranjingan sepakbola, restart Bundesliga bagaikan oase di gurun sahara nan luas. "Akhir pekan tanpa sepak bola itu berat sekali," kata Emilio Fernando Alonso, reporter Meksiko yang bekerja untuk ESPN.

Demikian pula di negara-negara Asia seperti China yang liga utama sepakbolanya sendiri baru mulai lagi Juni nanti.

Tetapi China sepertinya punya bayangan di luar apa yang terjadi di lapangan sepakbola, yakni kesehatan keuangan klub-klub Bundesliga.

"Separuh tim-tim di dua divisi atas berada dalam bahaya bangkrut," tulis kolumnis harian Oriental Sports, Ji Yuyang.

Untuk itu, kata Ji Yuyang, Bundesliga bakal menjadi barometer dan referensi untuk semua liga bagaimana harus bersiasat untuk bertahan hidup, tak cuma sepakbola tapi cabang-cabang olahraga lainnya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

    Artikel Pilihan


    Daun Media Network