Libero.id - Pemandangan janggal terlihat saat Barcelona menjamu Eintracht Frankfurt pada leg kedua perempat final Liga Europa di Camp Nou, Jumat (15/4/2022) dini hari WIB. Stadion kebanggaan El Barca itu "dikuasai" lebih dari 35.000 pendukung Die Adler yang mayoritas menggenakan jersey putih ala Real Madrid.
Misi Barcelona untuk menjuarai Liga Europa untuk kali pertama sepanjang sejarah dipastikan gagal. Hanya butuh kemenangan 1-0 setelah bermain imbang 1-1 pada leg pertama, El Barca justru menyerah 2-3 atau agregat 3-4.
Selain permainan lawan yang merepotkan dan pantang menyerah, faktor lain kekalahan itu adalah Barcelona tidak seperti bermain di Camp Nou. Ini seperti di Estadio Snatiago Bernabeu. Pasalnya, secara kasat mata, jumlah pendukung Frankfurt terlihat lebih banyak dari penggemar tuan rumah.
Mengenakan jersey tandang putih, para pendukung Frankfurt sangat berisik. Mereka tak pernah berhenti bernyanyi sejak kick-off hingga pertandingan berakhir. Bahkan, mereka sudah mulai menggelar atraksi sejak siang dan menguasai jantung kota Barcelona.
Ketika gol demi gol dihasilkan Frankfurt, para penggemar merayakannya dengan sukacita. Dan, itulah yang tampaknya membuat mental para pemain Barcelona down sehingga tidak mampu mendominasi pertandingan dan mengakhirinya dengan kemenangan.
"Atmosfernya tidak menguntungkan kami. Ini seperti pertandingan final dengan dua tim yang terbagi seimbang (secara jumlah). Klub harus mengevaluasi apa yang sebenarnya terjadi (mengapa fans Frankfurt lebih banyak)," ujar Xavi Hernandez, dilansir ESPN.
Keberadaan penggemar Frankfurt yang lebih banyak memang aneh. Pasalnya, sebagai tuan rumah, Barcelona memiliki hak untuk tidak memberi banyak kuota untuk pendukung lawan. Sesuai kesepakatan dengan UEFA, tim lawan hanya diberikan alokasi tiket 10 persen dari kapasitas stadion. Itu sekitar 9.100 kursi.
(andri ananto/anda)
Opini