Momen David Villa Hattrick ke Gawang Rusia di Euro 2008, Awal Generasi Emas Spanyol

"Era kejayaan Spanyol dimulai di pertandingan ini. Cek videonya!"

Analisis | 18 April 2022, 04:49
Momen David Villa Hattrick ke Gawang Rusia di Euro 2008, Awal Generasi Emas Spanyol

Libero.id - Pertandingan pembukaan turnamen internasional menawarkan kesempatan untuk membuat tanda bagi sebuah generasi. Itulah yang dilakukan Spanyol pada Euro 2008 saat David Villa mencetak hattrick brilian ke gawang Rusia.

Sejak menjuarai Euro 1964, runner-up 1984, serta medali emas Olimpiade 1992, Spanyol tidak pernah memiliki prestasi yang dibanggakan. Pemain-pemain hebat sekelas Pep Guardiola, Andoni Zubizareta, Julio Salinas, Fernando Hierro, Luis Enrique, hingga Raul Gonzalez datang silih berganti. Tapi, semuanya hampa trofi internasional.

Kemudian, semuanya berubah pada 2008 ketika Luis Aragones memimpin generasi baru Barcelona, Real Madrid, Valencia, dan beberapa klub La Liga serta Liga Premier lainnya.

Pada turnamen di Austria-Swiss, Spanyol sebenarnya tidak terlalu diunggulkan, meski Barcelona menjuarai Liga Champions dua tahun sebelumnya. Spanyol hanya dianggap tim bagus karena dari 16 pertandingan terakhir sebelum Euro 2008, memenangkan 14 diantaranya, dan hanya imbang dua kali. 

Ketika turnamen digelar, La Furia Roja masuk Grup D bersama Rusia, Swedia, dan Yunani. Saat itu, Aragones mengandalkan dua penyerang utama yang memiliki karakter berbeda, yaitu Fernando Torres dan David Villa. Peruntungan mereka juga tidak berbeda jauh.

Torres memang baru saja mencetak 24 gol untuk Liverpool sepanjang Liga Premier 2007/2008. Tapi, El Nino hanya sanggup memproduksi dua gol untuk tim nasional sejak September 2006.

Sementara Villa melewatkan pertandingan pemanasan terakhir Spanyol dan ada keraguan tentang kondisinya menjelang turnamen. Penyerang yang ketika itu berseragam Valencia dalam kondisi yang tidak sepenuhnya bugar. "Jika dia (Villa) fit, kami akan bermain dengan dua pemain depan," kata Aragones saat itu, dilansir Reuters.

Penantian para pendukung Spanyol akhirnya terjawab saat Spanyol menjalani laga pertama melawan Rusia di Tivoli-Neu Stadium, Innsbruck, 10 Juni 2008. Ketika daftar tim diumumkan, Villa berhasil pulih. Dia dimasukkan skuad bersama Torres. Aragones menepati janjinya dan memainkan pasangan itu bersama-sama.

Tapi, tanda-tanda awal tidak terlalu positif. Torres memotong ke dalam dari sayap kiri, seperti yang telah dilakukan ratusan kali untuk Liverpool. Tapi, tembakannya melebar tanpa membahayakan. Upaya pertama Villa bahkan lebih buruk. Setelah menerima umpan Sergio Ramos, dia melepaskan tendangan setengah voli ke tribun.

Mereka tidak menyerah. Pada menit 20, Torres dan Villa kembali beraksi. Torres mengambil bola dari Denis Kolodin, lalu berlari ke gawang. Dia bisa saja melakukan tembakan sendiri. Tapi, sebaliknya dia menyodok bola ke Villa. Dan, gol!

Jelang akhir babak pertama, Villa mulai melangkah. Diawali dari Andres Iniesta yang menggiring bola ke sepertiga akhir, bola diumpan ke Villa melalui celah sempit. Dan, itu  gol kedua El Guaje untuk memantapkan dominasi Spanyol di babak pertama.

Villa kemudian melengkapi kecemerlangan malam itu dengan gol ketiganya pada menit 75. Mengambil bola jauh di dalam area Rusia, dia memutar melewati Roman Shirokov sebelum melepaskan tembakan ke gawang Igor Akinfeev. Villa tidak hanya bermain, melainkan menjadi sosok yang menentukan dalam pertandingan.

"Spanyol beruntung memiliki pemain yang bisa mencetak gol. Bisa jadi Villa hari ini atau Torres besok," ucap Aragones setelah pertandingan.

Ucapan Aragones terbukti benar, saat Torres mencetak gol kemenangan di final melawan Jerman kurang dari tiga minggu kemudian. Dan, seperti yang sudah menjadi sejarah, Euro 2008 benar-benar awal dari generasi emas La Furia yang kemudian diikuti kemenangan di Piala Dunia 2010 dan Euro 2012.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network