Libero.id - Final Liga Champions 2017 membuat Real Madrid melanjutkan tradisi mereka dalam mengangkat Piala Si Kuping Besar tersebut untuk yang ketiga kalinya dalam empat tahun terkahir setelah mengalahkan Juventus, 4-1 di Cardiff.

 Namun kapten Juventus saat ini, Giorgio Chiellini percaya bahwa kekalahan Bianconeri adalah karena mereka sedang mengalami kelelahan. 

Bintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo membuka skor setelah 20 menit tanpa gol, tetapi striker Juventus, Mario Mandzukic membalas tujuh menit kemudian dan babak pertama berakhir dengan skor imbang 1-1. 

 Setelah turun minum, Los Blancos langsung tancap gas untuk mencetak tiga gol lagi melalui Casemiro (61 '), Cristiano ronaldo (64') dan Marco Asensio (90 '). Setelah kekalahan itu, ada pembicaraan dan diskusi hangat di ruang ganti Juventus dan sebuah kenyataan yang Chiellini tolak untuk percaya.

"Ada banyak pembicaraan tentang kehilangan final Liga Champions Cardiff yang terkenal untuk Real Madrid," tulis Chiellini dalam otobiografinya yang baru-baru ini diterbitkan dengan judul 'Io Giorgio'. 

"Yah, tidak ada yang aneh terjadi. Kami hanya lelah "

“Kenapa kami harus berhenti bertarung setelah berhasil menyamakan skor? Untuk apa? Kami tidak kalah 3-0, dan bahkan pada saat itu tidak masuk akal "

“Tidak ada yang sensasional terjadi di babak pertama. Tidak ada yang bertarung. Kami kalah karena kami kelelahan. Final selalu terlambat bagi kami  "

“Kami sangat kelelahan setelah babak pertama; Mandzukic hampir tidak bisa berjalan dan Miralem Pjanic juga mengalami hal yang sama. Keduanya dirawat karena lutut mereka sementara pelatih (Massimiliano Allegri) terus berbicara  " 

“Kami kehabisan nafas. Kami memberi tahu diri sendiri bahwa kami akan kembali. Itu 1-1, tetapi kemudian berakhir secara dramatis " tutup Chiellini dalam bukunya.

 Memang sebuah nasib tragis selalu di dalami Si Nyonya Tua dalam dua final Liga Champions mereka, dan sebuah fakta bahwa mereka harus tunduk dengan dua tim asal Spanyol, dimana sebelumnya dengan Barcelona pada musim 2014/15 dan 2 tahun berikutnya kalah ditangan El Real.