Pemerintah Inggris Siapkan Regulasi Ikut Atur Klub Liga Premier

"Apakah ini terkait kasus Roman Abramovich? Ini penjelasannya.."

Analisis | 26 April 2022, 18:00
Pemerintah Inggris Siapkan Regulasi Ikut Atur Klub Liga Premier

Libero.id - Beberapa masalah di Liga Premier membuat Pemerintah Inggris berpikir untuk ikut campur mengatur klub profesional. Sebuah aturan sedang dirancang dipercaya akan membuat tata kelola kompetisi semakin bagus. Salah satunya terkait kepemilikan orang asing di klub.

Dalam beberapa tahun terakhir, Liga Premier kebanjiran pengusaha-pengusaha kaya dari seluruh dunia. Bukan hanya berinvestasi, mereka telah menjelma menjadi penguasa sepakbola Inggris yang punya pengaruh sangat besar.

Awalnya, Pemerintah Inggris menyambut dengan tangan terbuka kedatangan orang-orang seperti Roman Abramovich, Sheikh Mansour, hingga keluarga Glazer. Sebab, ketebalan kantong mereka sangat berguna untuk membuat Liga Premier menjadi merek global dengan prestasi klub yang layak diacungi dua jempol.

Tapi, di kemudian hari, masalah demi masalah bermunculan. Contohnya keberadaan Glazer di Old Trafford yang telah membuat utang Manchester United membengkak. Kini, masalah semakin pelik dengan invasi Rusia ke Ukraina yang membuat Chelsea berada dalam krisis.

Agar hal tersebut bisa dikontrol dan tidak terjadi di masa depan, pamerintah berencana menerbitkan aturan yang memungkinkan adanya campur tangan negara secara langsung. Nantinya, Pemerintah Inggris bisa memberikan hukuman kepada klub yang melanggar regulasi keuangan. 

Dan, yang paling penting dari semua aturan baru itu adalah Pemerintah Inggris bisa menyetujui atau menolak calon pemilik baru klub sepakbola dari luar negeri. Ini akan mencakup "ujian integritas" untuk pemilik dan eksekutif klub, serta penyelidikan yang lebih kuat sebelum pembelian, termasuk sumber pendanaan.

Ini dilakukan untuk mencegah orang-orang seperti Abramovich yang memiliki hubungan dengan Vladimir Putin berkuasa di Chelsea. Ini juga untuk menghindari orang dengan catatan Hak Azazi Manusia (HAM) buruk seperti penguasa Arab Saudi memiliki saham di Newcastle United.

Menurut mantan Menteri olahraga Inggris, Tracey Crouch, aturan ini dibuat atas masukan para pendukung ketika dirinya menjabat. "Saya sangat senang (pemerintah sekarang) telah menerima atau mendukung semua rekomendasi kami," kata Crouch, dilansir BBC Sport.

"Ini adalah langkah maju yang sangat besar dalam memberikan reformasi yang sangat dibutuhkan untuk sepakbola Inggris agar dinikmati banyak orang," tambah Crouch.

Crouch mengatakan dirinya yakin fans akan menyambut reformasi ini. Tapi, dia juga tetap gugup bahwa komitmen ini akan tertunda atau dipermudah oleh kepentingan pribadi. 

"Penundaan lebih lanjut bisa menjadi bencana besar bagi klub, komunitas, dan penggemar yang mencari lingkungan peraturan yang lebih aman dan pasti," pungkas Crouch.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network