Libero.id - Ia telah membimbing timnas Malaysia dalam lima edisi terakhir pertandingan dua tahunan, dari 2011 hingga 2019, memenangkan medali emas dan perak masing-masing pada 2011 dan 2017.
Kim Swee mengatakan Sea Games masih bergengsi bagi banyak penggemar Malaysia meskipun turnamen tersebut bukan kompetisi Tier 1 internasional.
Untuk SEA Games ke-31 ini, Kim Swee memilih Thailand, juara bertahan Vietnam dan Indonesia sebagai favorit jawara, sementara tim yang pernah ia besut, Malaysia, hanya dianggap sebagai tim underdog.
"Harapannya tinggi di Sea Games ... semua orang mengatakan bahwa Sea Games tidak penting sampai tim nasional mereka tidak melakukannya dengan baik" ujar Ong Kim Swee seperti dilansir dari New Straits Times.
“Ketika tim nasional tampil buruk, mereka dibanting oleh semua orang, karena ini masalah harga diri dan gengsi"
"Memenangkan emas sepak bola Sea Games lebih baik daripada menjadi juara Sea Games secara keseluruhan... sepak bola begitu besar di kawasan ini. ni adalah sesuatu yang sangat unik di Asia Tenggara."
"Anda dapat melihat semua orang menganggap serius kompetisi kali ini dengan tim yang menjalani pelatihan ekstensif untuk Sea Games."
"Vietnam tampaknya memiliki persiapan terbaik, sementara Thailand, Singapura, Indonesia, dan Malaysia bermasalah dengan pemain yang tidak dilepas klubnya."
Kim Swee menunjukkan bahwa memiliki pemain terbaik tidak selalu berarti kesuksesan karena pelatihan yang tepat adalah kuncinya.
Dirinya juga menunjukkan bahwa pada tahun 2019, Malaysia menurunkan tiga pemain di atas usia dalam tim yang sebagian besar pemain di bawah 19 tahun membuat mereka tersingkir lebih awal.
Sementara itu, Kim Swee juga memuji keputusan pelatih nasional U-23 Brad Maloney untuk tidak memasukkan pemain senior untuk Sea Games agar lebih mempersiapkan diri dalam turnamen Piala Asia U-23 pada bulan Juni.
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini