Klasemen La Liga Jika Dimulai Sejak Xavi Hernandez Pegang Barcelona

"Ini bisa menghibur fans Barcelona yang hampa gelar pada 2021/2022."

Feature | 10 May 2022, 19:32
Klasemen La Liga Jika Dimulai Sejak Xavi Hernandez Pegang Barcelona

Libero.id - Pada 6 November 2021, sepakbola akhirnya mendengar berita yang diprediksi akan terjadi. Barcelona merekrut gelandang legendarisnya, Xavi Hernandez, untuk menggantikan Ronald Koeman. Mereka berharap kedatangan Xavi bisa membawa klub ke era baru.

Bukan tugas mudah bagi pelatih berusia 42 tahun, yang sangat sukses selama 17 tahun sebagai pemain Barcelona, untuk mengembalikan era kejayaan masa lalu.

Pasalnya, sejak Xavi meninggalkan Camp Nou pada 2015 untuk bermain dan kemudian melatih klub Qatar, Al Sadd, Barcelona telah menggali lubang keuangan yang dalam. Begitu dalam,sehingga mereka terpaksa membiarkan Lionel Messi pergi pada musim panas lalu.

Saat Koeman berada di pucuk pimpinan, mereka melayang di atas lapangan. Barcelona hanya memenangkan empat dari 13 pertandingan pertama musim 2021/2022. Dan, mereka tidak memiliki identitas yang diharapkan dari para pemain.

Mendatangkan Xavi dianggap sebagai penawar. Meski relatif tidak berpengalaman dalam melatih, dia menjadi orang yang sangat memahami gaya Barcelona. Dia adalah seseorang yang tumbuh di klub di era Johan Cruyff, lalu bermain di zaman tiki taka Pep Guardiola.

"Ini adalah klub terbesar di dunia dan saya akan bekerja keras untuk mencapai harapan anda. Barcelona tidak bisa menerima hasil imbang atau kekalahan. Kami harus memenangkan semua pertandingan," ujar Xavi saat diperkenalkan sebagai pelatih Barcelona, dilansir Marca.

"Saya datang dengan persiapan. DNA saya tidak berubah. Kami perlu mengambil alih, menguasai bola, menciptakan peluang, dan bermain lebih intensif. Kami memiliki misi untuk menyelamatkan banyak hal yang hilang," tambah Xavi.

Hasilnya, Barcelona memenangkan pertandingan pertama bersama Xavi. Itu adalah kemenangan Derby Katalunya. Skor 1-0 melawan Espanyol sudah cukup untuk mengangkat moral tim yang banyak berubah dari masa kehancuran Koeman.

Meski sukses, sepakbola tidak selalu mulus. Kekalahan besar dari Bayern Muenchen di Liga Champions mengakibatkan Barcelona tersingkir menuju Liga Europa untuk pertama kalinya sejak 2003/2004. Barcelona juga kalah di El Clasico pertama di era Xavi dengan skor 2-3. Itu ada di Supercopa de Espana. Puncaknya, secara mengejutkan tersingkir di Liga Europa melawan Eintracht Frankfurt.

Tapi, tetap saja ada tanda-tanda kemajuan besar. Sejak kedatangan Xavi, Barcelona telah memainkan 23 pertandingan La Liga. Hasilnya, menang 16 kali, seri empat kali, dan kalah tiga kali. Itu akan menempatkan mereka di urutan keduaklasemen La Liga sejak 18 November 2021. Mereka hanya terpaut dua poin di belakang Real Madrid.

Peningkatan performa itu sudah cukup untuk membuat Barcelona naik ke urutan kedua, dan tampaknya akan finish sebagai runner-up. Jatah Liga Champions juga sudah didapat, meski masih menyisakan tiga pertandingan liga.

Kemenangan 4-0 di Estadio Santiago Bernabeu pada Maret 2022 hanyalah bukti bahwa Xavi telah membuat Barcelona menjadi kekuatan serius yang harus diperhitungkan musim depan.

Mengapa harus musim depan? Pasalnya, kompetisi 2021/2022 secara teknis sudah selesai dengan kemenangan Los Blancos. Jadi, yang bisa dilakukan Barcelona saat ini adalah mempertahankan posisi kedua sambil berusaha mempersiapkan musim depan.

Dan, bagi pendukung, bolehlah berandai-andai jika La Liga musim ini dimulai sejak kedatangan kembali Xavi ke Camp Nou. Sebab, hanya itulah yang bisa menghibur mereka lantaran musim ini Barcelona hampa gelar.


(atmaja wijaya/anda)

Selanjutnya

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network