Kenalkan Luis Viegas, Otak Dibalik Sukses Mano Polking dan Thailand

"Orang ini sarankan Polking serang sisi kiri Indonesia di final Piala AFF 2020. Masih ingat?"

Biografi | 18 May 2022, 15:12
Kenalkan Luis Viegas, Otak Dibalik Sukses Mano Polking dan Thailand

Libero.id - Perjuangan tim nasionalIndonesia U-23 di semifinal SEA Games 2021 tidak mudah. Selain melawan pemain-pemain Thailand U-23 yang berkualitas, Shin Tae-yong juga dihadapkan pada kecerdikan jajaran staf pelatih lawan. Selain Mano Polking sebagai pelatih kepala, The Young War Elephants juga punya analis pertandingan jempolan.

Di sepakbola modern, kemenangan tidak hanya didapatkan dengan kemampuan fisik maupun teknik pemain di lapangan. Demi tiga poin, taktik dan strategi pelatih sangat penting.

Thailand contohnya, dominasi Negeri Gajah Putih di sepakbola Asia Tenggara dibangun menggunakan sistem yang baik dan terstruktur. Selain memperbaiki kualitas kompetisi domestik, Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) juga memilih pelatih timnas dengan ilmu sepakbola jempolan. Contohnya, Polking.

Di Thailand, Polking tidak hanya mengurusi timnas senior. Dirinya juga mendapatkan kepercayaan membesut tim U-23. Selain itu, pelatih asal Brasil juga tidak bekerja seorang diri. Dia dibantu sejumlah asisten. Salah satunya Luis Viegas.

Jika anda ingat, Viegas adalah orang yang memberi masukan Polking untuk menyerang sayap kiri Indonesia selama final Piala AFF 2020. Saat itu, absennya Pratama Arhan membuat Shin Tae-yong memainkan Edo Febriansyah. Dan, taktik itu dibaca Viegas dengan baik. Thailand menggempur sektor kiri sejak kick-off, dan lahirlah gol yang meruntuhkan mental pasukan Garuda.

Tampaknya, itulah yang akan kembali disarankan Viegas kepada Polking saat semifinal SEA Games diselenggarakan, Kamis (19/5/2022). Bedanya, kali ini di kanan. Absennya Asnawi Mangkualam Bahar karena akumulasi kuning bisa membuat Thailand mengeksploitasi Rio Fahmi tanpa ampun.

Pertanyaannya, siapa Viegas ini? Pria asal Portugal punya latar belakang unik. Dia bukan pemain sepakbola. Bukan pula pelatih profesional. Viegas adalah mantan jurnalis di salah satu media ternama Portugal, O Jogo.

Viegas juga tidak memiliki latar belakang pendidikan olahraga, khususnya sepakbola. Pasalnya, dia merupakan lulusan Escola Superior de Educacao de Coimbra. Di sana, dirinya belajar Ilmu Komunikasi Sosial. Karena itulah Viegas menjadi wartawan setelah lulus.

Ternyata, pengalaman sebagai wartawan membuat Viegas memahami ilmu kepelatihan sepakbola dengan baik. Di sana, dia berkenalan dengan banyak pemain, pelatih, hingga tokoh-tokoh sepakbola top Portugal. Bahkan, dia menyempatkan diri belajar langsung dari sang maestro, Jose Mourinho.

Bakat melatih Viegas muncul dari pekerjaan sebagai pelatih. Kemudian, dia bergabung menjadi pemandu bakat di beberapa klub Eropa seperti SC Beira-Mar (Portugal) dan Petrolul Ploiesti (Rumania).

Saat di Beira-Mar, Viegas bekerja bersama Rui Bento. Kemudian, saat Bento bekerja di Thailand melatih Bangkok United pada 2014, Viegas menjadi salah satu asistennya. Meski Bento hanya bekerja tiga bulan dan dipecat, Bangkok mempertahankan Viegas. Dan, saat Polking datang sebagai pengganti, Viegas tetap digunakan.

Hasil kerja Viegas benar-benar membuat Polking puas. Jadi, ketika pelatih keturunan Jerman tersebut menukangi Ho Chi Minh City, Viegas juga ikut. Begitu pula saat melatih Thailand di Piala AFF 2020 dan SEA Games 2021.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network