Kisah Kevin Trapp, Dari Kiper Gagal di PSG Jadi Pahlawan Eintracht Frankfurt

"Hidup berputar seperti roda. Nasib pemain ini contohnya!"

Biografi | 20 May 2022, 13:00
Kisah Kevin Trapp, Dari Kiper Gagal di PSG Jadi Pahlawan Eintracht Frankfurt

Libero.id - Pepatah mengatakan: hidup berputar seperti roda, kadang di atas, lain waktu di bawah. Tampaknya, hal itu sangat pantas digunakan untuk menggambarkan kiprah Kevin Trapp di lapangan hijau sepakbola Eropa.

Trapp baru saja menjadi headline di berbagai media olahraga dunia setelah menampilkan permainan  yang mengesankan untuk Eintracht Frankfurt di final Liga Europa melawan Glasgow Rangers. Kiper asal Jerman itu menggagalkan upaya para pemain lawan dengan berbagai macam penyelamatan.

Berkat Trapp, pertandingan berlanjut hingga perpanjangan waktu dan adu penalti. Dan, puncak kegemilangan pemain berusia 31 tahun tersebut tercipta saat menahan eksekusi Aaron Ramsey di fase 12 pas. Ini trofi Eropa pertama Frankfurt sejak menjuarai Piala UEFA 1979/1980.

Tapi, tahukah anda, untuk menjadi pahlawan di final Liga Europa, Trapp harus melewati perjalanan panjang. Dia memulai karier profesional dari Kaiserslautern pada 2008. Tiga tahun kemudian, dirinya bergabung dengan Frankfurt.

Berkat penampilan bagus bersama Die Adler, Trapp ditransfer ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 8 Juli 2015. Trapp menandatangani kontrak lima tahun dengan biaya sekitar 10 juta euro (Rp150 miliar), dan diberi nomor punggung 16. Dari nomornya, jelas bahwa Trapp akan menjadi kiper pilihan kedua atau ketiga.

Trapp melakukan debut pada 1 Agustus 2015 di Trophee des Champions. Dia mencatatkan clean sheets dalam kemenangan 2-0 atas Lyon. Dia kemudian menjaga empat clean sheets dalam empat pertandingan liga pertama musim tersebut. Lima clean sheets berturut-turutnya berakhir ketika kebobolan dua gol dalam hasil imbang 2-2 melawan Bordeaux pada 11 September 2015.

Meski melakukan kesalahan, Trapp tetap menjadi pemain utama PSG hingga akhir musim 2015/2016. Jadi, ketika memasuki musim baru, dia sangat percaya diri akan kembali menjadi kiper utama sehingga berganti ke nomor punggung 1.

Sayang, harapan Trapp untuk menjadi kiper utama kandas setelah PSG mempromosikan anak muda lokal, Alphonse Areola. Trapp kemudian hanya dimainkan di beberapa pertandingan Ligue 1 dan ajang lain seperti Coupe de France dan Liga Champions. Sialnya, di Liga Champions, Trapp kebobolan enam gol saat melawan Barcelona.

Karier Trapp selanjutnya bertambah suram saat PSG kedatangan Keylor Navas dari Real Madrid. Trapp semakin tidak diperhitungkan, dan kemudian memilih kembali ke rumah lama di Frankfurt.

Kembali ke klub lama ternyata menjadi keputusan tepat. Trapp mendapatkan kesempatan lebih banyak di starting line-up. Bukan hanya di Bundesliga, melainkan juga kompetisi lainnya. Puncaknya saat menjadi inspirator utama Frankfurt mengalahkan Rangers pada final Liga Europa.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network