Profil Alfie Devine, Remaja Tottenham Hotspur Calon Bintang Liga Premier

"Di mana posisi terbaiknya?"

Biografi | 23 May 2022, 05:49
Profil Alfie Devine, Remaja Tottenham Hotspur Calon Bintang Liga Premier

Libero.id - Dengan rumah yang berdiri di pinggir lapangan dan tribune yang menampung lebih dari 2.000 orang, Rosset Park bukanlah tempat yang terlintas dalam pikiran ketika momen pemecahan rekor dibicarakan dalam sejarah klub-klub elite Liga Premier.

Namun, Tottenham Hotspur mencetak sejarah ketika bertamu ke kandang Marine AFC pada Januari 2021. Klub London Utara itu menang 5-0 atas dari tim kasta kedelapan Inggris di babak ketiga Piala FA, di mana gol terakhir pertandingan dicetak oleh Alfie Devine. Remaja itu melewati seorang bek sebelum menembak rendah ke sudut bawah.

Berusia 16 tahun dan 163 hari, Devine menjadi pemain termuda yang mencetak gol bersama Tottenham. Fakta itu mengisyaratkan bahwa dia akan berkembang menjadi pemain berbakat, apalagi dirinya sudah melakukan itu sejak di akademi Wigan Athletic.

"Dia anak dengan potensi bagus," kata pelatih Spurs saat itu, Jose Mourinho. "Dia pada dasarnya adalah pemain tengah, tetapi memiliki naluri saat masuk ke area pertahanan lawan dan mencetak gol."

Digambarkan oleh bek Japhet Tenganga sebagai ‘percikan nyata’ ketika berlatih dengan tim utama Spurs, penampilan Devine sepertinya selalu menjadi headliner di Merseyside. Dia akan menjadi yang pertama dari banyak pemain lain. Namun, dia menjadi korban pergantian manajerial yang menggagalkan Spurs pada 2021.

Meskipun menjadi bagian dari skuad matchday pada beberapa kesempatan, penampilan melawan Marine tetap menjadi satu-satunya saat dia bermain di level senior, meskipun dia tidak membiarkan hal itu memperlambat perkembangannya.

Dengan 12 kontribusi gol langsung (sembilan gol dan tiga assist) dalam 17 pertandingan Premier League 2, Devine masuk sebagai salah satu bintang penyerang termuda di liga U-23, dengan setiap pemain yang berkontribusi lebih banyak gol di level tersebut pada 2021/2022 lebih tua dari bintang muda kelahiran Warrington itu.

Selain itu, sang gelandang serang tersebut telah menerima pengakuan internasional jauh melampaui harapan. Dia sering bermain dalam kelompok usia bersama Inggris U-19, setelah melakukan debutnya untuk tim Ian Foster hanya sebulan setelah ulang tahunnya yang ke-17. Dia bahkan menjadi kapten mereka dalam hasil imbang 1- 1 melawan Jerman.

Dia juga memainkan peran penting dalam kualifikasi Kejuaraan Eropa U-19, memulai setiap pertandingan dan diharapkan memainkan peran besar di putaran final yang berlangsung di Slovakia pada Juli 2022.

Dia sudah memiliki pengalaman kompetisi yang layak, apalagi setelah dinobatkan sebagai Player of the Tournament saat bermain untuk Inggris U-16 di Sportschain AGS Cup pada Desember 2019.

Tak lama setelah kembali, dia menjadi bagian dari skuad Wigan yang secara mengejutkan membuat Tottenham tersingkir dari FA Youth Cup.

Sebelumnya dia bermain di akademi Liverpool sebelum dibebaskan pada usia 11 tahun. Devine kembali menjadi bagian dari akademi Liga Premier pada musim panas 2020. Tapi, ketika Wigan mengalami kesulitan keuangan, mereka terpaksa menjual bintang-bintang muda hingga Devine dipatenkan Spurs.

Joe Gelhardt dan Jensen Weir masing-masing bergabung dengan Leeds United dan Brighton, sementara Tottenham membayar sekitar 300.000 pounds (Rp 5,4 miliar) untuk membawa Devine ke White Hart Lane, di mana pemain berusia 17 tahun itu menandatangani kontrak profesional pertamanya setahun kemudian.

Devine telah banyak disebut sebagai gelandang tengah, tetapi jelas dia melakukan pekerjaan terbaiknya di sepertiga lapangan menyerang.

Dribbling dan kontrolnya yang baik menjadi salah satu keahlian terbaiknya, dan dia menggabungkannya dengan waktu yang sangat baik, kecerdasan permainan yang baik, dan kreativitas alami yang luar biasa.

Devine juga agresif saat menguasai bola, dengan pemahaman yang baik tentang kapan dan di mana harus menekan.
Kualitasnya membuat sulit untuk menilai di mana dia paling cocok untuk bermain.

Bagi Inggris, dia bermain di salah satu sisi dari tiga penyerang dalam formasi 3-4-3, dan sangat baik dalam membuat kombinasi melebar untuk menciptakan peluang.

Devine juga hampir selalu bermain lebih sentral sebagai No.10 atau No.8 yang berpikiran menyerang untuk Spurs. Itu jelas menjadi pertanda bahwa dia memiliki bakat yang kuat untuk menemukan ruang kosong di antara garis untuk mengambil bola.

Dia terkadang gagal memanfaatkan peluang ketika menerima bola di posisi berbahaya, karena ingin memprioritaskan retensi bola daripada mengambil risiko. Tetapi, dia tentu saja memiliki kualitas teknis dasar untuk ditingkatkan.

Dia juga merupakan pengambil bola mati yang sangat baik, dan penyelesaian akhir yang baik dari kedua kakinya. Langkah selanjutnya bagi Devine adalah masuk ke posisi pencetak gol lebih sering.

Ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan, terutama di sisi pertahanan permainannya dan dalam hal fisik jika Devine ingin mencapai potensinya.

Untuk bisa tampil di Euro U-19, kemungkinan akan dilakukan peminjaman atau lebih banyak lagi dimainkan di PL2. Jangan heran jika dia akan menjadi bintang di Tottenham dalam satu atau dua tahun ke depan.

Gol pertamanya mungkin dicetak melawan pemain paruh waktu, tapi tak lama lagi dia akan mencetak gol di Liga Premier.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network