Libero.id - Puluhan suporter menyambut kedatangan timnas U-23 Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Benten, Senin malam (23/05/2022).

Mereka menyanyikan yel-yel ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Egy Maulana Fikri dkk yang telah berjuang di SEA Games Hanoi, Vietnam.
 
Loyalitas dan dukungan suporter timnas Indonesia tampak dengan tetap mengapresiasi skuad asuhan Shin Tae-yong yang harus puas pulang dengan membawa medali perunggu dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Pada kesempatan ini, sejumlah suporter juga mengabadikan momen dengan berfoto bersama dengan para pemain timnas U-23.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan tampak mendampingi Timnas U-23 saat turut dari bus ke lokasi penyambutan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

View this post on Instagram

A post shared by PSSI (@pssi)

 
Skuad Garuda Muda mendapat sambutan langsung dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan jajarannya. Selain itu hadir dan turut menyambutj uga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari dan jajarannya.
 
Menpora dalam sambutannya berharap prestasi timnas Indonesia dapat terus mengalami peningkatan, termasuk pada SEA Games selanjutnya di Kamboja pada 2023.

"Pemerintah sangat mengapresiasi kepada semua pemain dan kami akan terus mendukung. Semoga prestasi sepak bola Indonesia terus meningkat pada SEA Games selanjutnya di Kamboja," ujar Amali seperti dilansir dari Antara News.
 
Tim nasional U-23 Indonesia meraih medali perunggu sepak bola putra SEA Games 2021 setelah menundukkan Malaysia melalui adu penalti pada laga di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (22/05/2022).
 
Dalam adu penalti, Indonesia menang 4-3, sementara pertandingan pada waktu normal tuntas dengan skor 1-1, di mana Ronaldo Kwateh mencetak gol untuk "Garuda Muda" dan Malaysia membalas melalui Muhammad Hadi Fayyadh.
 
Pada adu penalti, empat pemain Indonesia yakni Muhammad Ridwan, Marselino Ferdinan, Saddil Ramdani dan Marc Klok menjalankan tugasnya dengan baik. Hanya Asnawi yang gagal memasukkan bola karena sepakannya membentur mistar gawang.

(muflih miftahul kamal/muf)