Libero.id - Carlo Ancelotti menyatakan dirinya sebagai manusia pembuat rekor, setelah menjadi pelatih pertama yang memenangkan Piala Eropa atau Liga Champions empat kali. Vinicius Junior membawa Real Madrid menang 1-0 atas Liverpool di final.
Gol di babak kedua Vinicius menjadi pembeda saat Madrid memenangkan mahkota Eropa ke-14 nya. Angka ini dua kali lipat lebih banyak dari yang diraih tim lain dalam sejarah kompetisi.
Madrid harus dipaksa bertahan dalam menghadapi tekanan Liverpool yang tiada henti, di mana pasukan Jurgen Klopp mencatatkan 24 tembakan selama pertandingan. Namun, Los Blancos bekerja dengan baik untuk mengulangi kemenangan terakhir 2018 mereka atas The Reds.
Setelah memimpin AC Milan meraih gelar Liga Champions pada 2002-03 dan 2006-07 dan melakukan hal yang sama dengan Madrid pada 2013-14 dan 2021-22, Ancelotti kini menjadi manajer paling sukses dalam sejarah kompetisi tersebut.
Berbicara kepada BT Sport setelah kemenangan, pria Italia itu mengatakan dia merasa beruntung telah kembali ke Santiago Bernabeu sebelum awal musim. Ia juga memuji karakter timnya setelah mereka melakukan serangkaian comeback dramatis di Eropa dan diakhiri dengan kemenangan di final.
"Saya adalah orang yang merekam!" dia tertawa. “Saya beruntung datang ke sini tahun lalu, dan memiliki musim yang fantastis.
“Saya menemukan, seperti biasa, klub yang fantastis dan skuad yang sangat bagus, dengan banyak kualitas dan karakter mental yang kuat. Saya pikir musim ini adalah yang terbaik.
“Saya tidak percaya. Saya pikir kami memiliki musim yang fantastis, dan kami melakukannya dengan sangat baik. Itu adalah pertandingan yang sulit.
"Kami sangat menderita, lebih banyak di awal, [kami] lebih baik di babak kedua. Saya pikir pada akhirnya, dengan semua pertandingan yang kami mainkan, kami pantas memenangkan kompetisi ini.
“Saya pikir kami melewati pertandingan yang sangat sulit di setiap pertandingan, para pendukung banyak membantu kami, di pertandingan terakhir [kemenangan agregat 6-5 semifinal atas Manchester City] dan malam ini.
"Kami benar-benar bahagia, jujur, apa yang bisa saya katakan? Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi."
Penjaga gawang Madrid, Thibaut Courtois memainkan peran penting dalam memastikan kemenangan, ia membuat sembilan penyelamatan selama pertandingan, yang paling banyak dilakukan penjaga gawang dalam satu final Liga Champions (sejak 2003-04).
Diminta untuk menggambarkan penampilan pemain Belgia itu, Ancelotti kehilangan kata-kata, mengatakan: "Luar biasa. Saya katakan, saya tidak percaya!"
Madrid telah menjadi tim pertama yang mencapai final Liga Champions setelah kalah dalam satu pertandingan di masing-masing babak 16 besar, perempat final, dan semi final. Hal ini menjadikan kemenangan mereka salah satu yang paling dramatis dalam sejarah.
Ditanya tentang rekor luar biasa Madrid di panggung terbesar oleh M+, Ancelotti mengangkat bahu: "Ini Real Madrid."
(moch imam sholikhin/nz)
Opini