Kisah Duka Wasit di El Salvador, Meninggal Diserang Pemain dan Suporter

"Tolong, buat pemain dan suporter klub Indonesia, jangan tiru tindakan ini!"

Analisis | 15 June 2022, 15:28
Kisah Duka Wasit di El Salvador, Meninggal Diserang Pemain dan Suporter

Libero.id - Sepakbola di Amerika Tengah, khususnya El Salvador, baru saja berduka. Bayangkan, seorang wasit di kompetisi amatir harus menghembuskan napas akibat dikeroyok pemain dan suporter yang kecewa dengan keputusannya.

Jose Arnoldo Amaya harus menghadap Sang Maha Kuasa dalam usia 63 tahun dengan cara yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Kepergiannya sangat tragis saat bertugas sebagai pengadil lapangan dalam sebuah pertandingan liga amatir di Miramonte, El Salvador.

Wasit yang berkarier 20 tahun itu jadi bulan-bulanan pemain dan suporter setelah memberi kartu kuning kedua kepada pemain yang dianggapnya bermain terlalu agresif. Sang wasit dipukuli oleh pemain itu, rekan satu timnya, dan para pendukung yang tidak mengerti peraturan sepakbola.

Amaya kemudian dilarikan ke rumah sakit di Zacamil untuk mendapatkan perawatan atas pendarahan yang dialami. Tapi, dia kemudian dinyatakan meninggal.

Federasi Sepakbola El Salvador (FSF) dengan cepat mengeluarkan pernyataan mengutuk tindakan kekerasan terhadap Amaya. Mereka telah meminta kepada aparat Kepolisian Nasional untuk menangkap semua yang terlibat dan memasukkannya ke penjara selama mungkin.

"Kami menolak semua tindakan kekerasan yang dilakukan di berbagai tempat olahraga di negara ini. Kami menolak apa yang terjadi pada wasit kami, Jose Arnoldo Amaya," kata Presiden FSF, Hugo Carillo, dalam sebuah pernyataan resmi di televisi nasional, dilansir El Tiki Taka.

"Dan, kami percaya bahwa pihak berwenang dapat menemukan mereka yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa Amaya. Ini tidak bisa dibiarkan. Nyawa manusia tidak sebanding dengan pertandingan sepakbola," tambah Carillo.

Seperti halnya di sepakbola Indonesia, kekerasan kepada wasit di Amerika Tengah dan Amerika Selatan sangat banyak. Pada Oktober 2021 comtohnya, seorang pemain di Brasil ditangkap karena melakukan percobaan pembunuhan setelah menyerang seorang wasit selama pertandingan.

Wasit itu, Rodrigo Crivellaro, tidak sadarkan diri setelah ditendang di kepalanya oleh pemain Sao Paulo RS, William Ribeiro, dalam pertandingan kasta keenam Brasil.

Kemudian, pada April 2022, pelatih klub lokal, Desportivo Ferroviaria, Rafael Soriano, dipecat setelah menanduk seorang hakim garis wanita dalam pertandingan di kompetisi kasta kelima Brasil. Soriano menyerang Marcielly Netto setelah mendapat kartu kuning saat memprotes keputusan wasit selama jeda babak pertama.

Di Indonesia, kejadian yang sama banyak dijumpai musim lalu. Paling banyak di Liga 3. Sebagian di Liga 2. Bahkan, meski dalam level yang berbeda, intimidasi kepada wasit juga terjadi di Liga 1.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network