Piala Dunia U-20 Berikutnya? 4 Kali Indonesia Tolak Israel di Olahraga

"Demi masa depan, semoga kali ini tidak dilakukan.."

Feature | 27 June 2022, 14:33
Piala Dunia U-20 Berikutnya? 4 Kali Indonesia Tolak Israel di Olahraga

Libero.id - Bukan hanya sepakbola yang pernah menolak Israel, dua olahraga raket juga sempat melakukannya.

3. Tenis Piala Federasi 2006

Pada 15-16 Juli 2006, Indonesia seharusnya menghadapi Israel pada Grup II Dunia Piala Federasi 2006. Federasi Tenis Internasional (ITF) menunjuk Israel sebagai tuan rumah.

Namun, pertandingan itu tidak pernah digelar. Pasalnya, kondisi kedua negara yang saling bertolak belakang menjadi pengganjal pertarungan. "Kami tidak bisa bermain di Israel," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PB Pelti, Ferry Raturandang, ketika itu kepada AP.

Ferry masih berharap ITF mau mempertimbangkan keinginan Indonesia dengan mengajukan opsi di tempat netral. Tapi, ITF menolak. "Kami tidak ada pilihan lain kecuali membayar denda USD5.000 serta dilarang bertanding untuk satu tahun," tambah Ferry.

Itu adalah harga yang mahal untuk generasi emas tenis Indonesia, khususnya di sektor putri. Pasalnya, tanpa bertanding satu tahun, prestasi atlet-atlet Indonesia langsung turun drastis. Bahkan, peluang Indonesia saat itu mengalahkan Israel sangat besar karena diperkuat atlet-atlet top seperti Angelique Widjaja dan Wynne Prakusya.

Seandainya lolos dari babak kedua itu, Indonesia bisa melawan wakil Eropa pada tahap play-off dan memperebutkan tiket ke putaran final. Dan, itu akan menjadi sejarah manis.

4. Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015

Pada 2015, Indonesia menggelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Seperti biasa, Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, akan dipenuhi dengan atlet-atlet bulutangkis kelas dunia dari berbagai negara. Salah satu yang tampil adalah Misha Zilberman dari Israel.

Namun, berbeda dengan atlet-atlet lainnya, Misha Zilberman harus melewati jalan berliku. Visanya ditolak Pemerintah Indonesia setelah mengurus enam bulan. Akibatnya, dia harus terlunta-lunta di Singapura. Misha Zilberman baru diizinkan masuk ke Jakarta setelah Federasi Bulutangkis Internasional (BWF) memberi sedikit bantuan, meski terlambat.

Ketika visa diberikan, Misha Zilberman harus menghadapi masalah lain. Jadwal pertandingannya diubah tiba-tiba dengan alasan keamanan. Konon, ada ancaman dari salah satu ormas keagamaan yang kini sudah dilarang Pemerintah Indonesia.

Misha Zilberman kemudian bisa bertanding pada 11 Agustus 2015. Dia melawan atlet Taiwan, Hsu Jen Hao. Karena semua masalah yang dihadapi dan konsentrasinya yang terpecah, Misha Zilberman kalah dua set langsung 14-21, 14-21.

"Mereka tidak memberi saya visa untuk berpartisipasi di Kejuaraan Dunia. Setelah enam bulan bertukar surat dan setelah menggirim seluruh dokumen yang mereka (Indonesia) minta dan setelah kami tiba di Singapura, mereka mengatakan tidak," tulis Misha Zilberman di Facebook ketika itu.

"BWF tahu mengenai ini dan tidak membantu. Mereka memilih mengabaikannya dan hanya menunggu agar itu berlalu. Setelah dua pekan di Singapura menunggu visa mereka mungkin mengirim saya ke rumah ketimbang Kejuaraan Dunia," tambah Misha Zilberman.

BWF dan FIFA jelas berbeda. Di bulutangkis, Indonesia seperti Brasil di sepakbola. Sebaliknya, di sepakbola, Indonesia tidak ada apa-apanya. Jadi, jika Indonesia menolak Israel hadir di Piala Dunia U-20 2023, bersiaplah dengan konsekuensi super berat!


(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network