Tolak Tawaran Liverpool Pada 2016, Mario Gotze Kini Menyesal

"Penyesalan memang selalu ada di belakang."

Berita | 07 July 2022, 06:46
Tolak Tawaran Liverpool Pada 2016, Mario Gotze Kini Menyesal

Libero.id - Mario Gotze mengakui dia salah menolak gabung ke Liverpool setelah meninggalkan Bayern Munich pada 2016. Saat itu The Reds masih berada dalam pembangunan tim mereka di bawah arahan Jurgen Klopp.

Gotze resmi kembali ke Bundesliga bulan ini, ia bergabung dengan juara Liga Europa Eintracht Frankfurt setelah menghabiskan dua musim bersama raksasa Eredivisie, PSV Eindhoven.

Gelandang kreatif, yang mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan final Piala Dunia 2014 saat Jerman mengalahkan Argentina di Brasil.

Sejak saat itu, dia menjadi salah satu pemain yang menjanjikan di sepakbola Eropa selama empat tahun bersama Klopp di Borussia Dortmund antara 2009 dan 2013. Gotze sukses memenangkan dua gelar Bundesliga dan mencapai final Liga Champions.

Setelah pindah dari BVB ke Bayern Munich, di mana setelah ia mencetak 36 gol dalam 114 penampilan, Gotze menjadi target The Reds pada 2016.

Akan tetapi, Gotze malah menolak ke Anfied dan sekarang dia menyesali keputusannya tersebut.

"Liverpool finis kedelapan di musim pertama mereka bersama Jurgen [2015-16] dan tidak lolos ke Liga Champions," kenangnya dalam wawancara dengan Bild.

“Bahkan di tahun-tahun sebelumnya, bukan klub yang selalu bermain di papan atas.

"Dortmund sebelumnya memainkan musim top di bawah Thomas Tuchel, BVB sedang naik. Jurgen masih membangun sesuatu.

“Dalam retrospeksi Anda harus mengatakan, Liverpool akan lebih baik.”

Sementara pelatih Liverpool, Klopp telah meraih enam trofi utama selama menangani klub Merseyside.

Teranyar, Klopp mengangkat kedua piala domestik yaitu Piala Carabao dan Piala FA selama musim 2021-22 yang panjang. Namun, mereka melepaskan kesempatan untuk meraih empat trofi musim lalu.

Seperti diketahui, Liverpool harus puas menjadi runner up di Liga Inggris dan Liga Champions setelah menyerah dari Manchester City dan Real Madrid.

Meski begitu, mencapai empat final merupakan sebuah prestasi yang patut diberikan kredit tersendiri. Kini manajemen Liverpool harus berkaca mengapa mereka gagal di Liga Inggris dan Liga Champions.

Salah satu alasannya tentu adalah kedalaman skuad yang tidak merata. Untuk itu, mereka harus membeli pemain lagi untuk memperkuat posisi yang memiliki kualitas pelapis jomplang, seperti bek kiri dan kanan.

(moch imam sholikhin/nz)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network