7 Perubahan Aturan di Liga Premier yang Berlaku Musim 2022/2023

"Tujuannya, membuat permainan terus hidup. Apa saja itu? Ini daftarnya.."

Analisis | 19 July 2022, 19:30
7 Perubahan Aturan di Liga Premier yang Berlaku Musim 2022/2023

Libero.id - Musim baru Liga Premier tinggal hitungan hari. Crystal Palace akan menjadi tim pertama yang bermain melawan Arsenal dalam pertandingan pembukaan musim 2022/2023 pada 5 Agustus 2022. Di laga itu, akan ada beberapa hal yang tampak sedikit aneh karena perubahan aturan.

Sepakbola adalah permainan yang dinamis. Setiap waktu terjadi perubahan di lapangan, yang menyesuaikan kondisi zaman. Fans pernah mengenal golden goal, silver goal, wasit tambahan di belakang gawang, kemudian VAR. Itu adalah bagian dari perubahan itu.

Memasuki musim baru, Liga Premier dan Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) sepakat melakukan perubahan beberapa aturan pertandingan. Tujuannya, membuat kompetisi sepakbola kasta tertinggi Inggris semakin bagus dan sebisa mungkin menghindari kontroversi.

Dan, satu perubahan yang telah diadopsi oleh Liga Premier adalah sistem baru yang mengurangi jumlah waktu terbuang selama pertandingan. Pasalnya, musim lalu, rata-rata waktu permainan "ball-in-play" di Liga Premier adalah yang terendah dalam lebih dari satu dekade. Hanya 55 menit 3 detik per pertandingan.

Lalu, apa saja perubahannya? Berikut ini 7 perubahan peraturan yang akan diterapkan Liga Premier musim 2022/2023:

1. Banyak bola akan digunakan setiap pertandingan

Liga Premier telah memberikan lampu hijau untuk sistem multi-ball yang baru. Pertandingan tetap akan menggunakan satu bola. Tapi, di pinggir lapangan akan ada sembilan bola cadangan.

Maksudnya, satu bola akan dimainkan, satu di ofisial keempat, dan delapan akan ditempatkan di berbagai titik di sekitar lapangan. Dua akan berada di belakang setiap gawang dan dua di sepanjang touchline. Mereka yang berada di belakang gawang harus diposisikan tidak mengganggu keputusan gol hawk-eye.

Mereka yang terlibat telah diinstruksikan untuk mengoper bola langsung ke pemain setelah mereka melakukan kontak mata, dan harus melakukannya dengan kecepatan yang sama untuk kedua tim. Ini untuk menghindari waktu terbuang saat lemparan ke dalam, tendangan gawang, dan bola mati lainnya.

2. Lima pergantian pemain

Selama pandemi Covid-19, setiap tim diizinkan melakukan lima pergantian pemain dalam satu pertandingan. Ini dirancang untuk mengurangi stres pada pemain selama jeda panjang pada 2020. Sekarang, ini telah menjadi aturan permanen di Liga Premier dan kompetisi di bawahnya.

3. Posisi kiper untuk tendangan penalti

Sebelumnya, penjaga gawang harus menjaga setidaknya satu kaki di garis saat menghadapi penalti. Aturan ini tidak lagi berlaku karena penjaga gawang sekarang diizinkan berdiri dengan satu kaki di belakang garis. Perubahan ini memungkinkan kiper berdiri dari posisi yang lebih dalam dan melakukan momentum yang lebih besar saat mencoba penyelamatan.

4. Hanya kiper yang boleh memegang bola di area penalti

Sesuatu yang sudah diketahui dunia. Tapi, entah bagaimana tidak tertulis dengan jelas dalam aturan mainnya. IFAB telah menyelesaikan ini. Aturan tertulisnya sekarang menyatakan tidak seorang pun, kecuali penjaga gawang dapat memegang bola di area penalti.

5. Hukuman kekerasan pemain kepada penonton

Pernah melihat tendangan kungfu Eric Cantona kepada pendggemar Crystal Palace pada 1995? Saat itu, hukuman yang berlaku sifatnya personal. Maksudnya, hanya Legenda Manchester United tersebut sajalah yang dihukuman kerja sosial berbulan-bulan oleh FA.

Namun, jika itu terjadi lagi musim 2022/2023, maka klub akan ikut menanggung akibatnya. Saat ada pemain meninggalkan lapangan untuk menyerang penonton, wasit harus memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak langsung ke tim lawan.

6. Wasit sekarang menjadi pelempar koin resmi

Selalu ada lemparan koin sebelum pertandingan untuk memutuskan tim mana yang akan memulai kick-off. Tapi, sebelumnya, siapa pun bisa melempar koin itu. Sebab, tidak ada aturan resmi yang menyatakan bahwa wasit pertandingan harus melempar koin.

Nah, aturan tersebut kini telah diubah IFAB, sehingga tanggung jawab sepenuhnya berada pada wasit utama.

7. Ofisial tim dapat diusir keluar lapangan selama adu penalti

Bukan aturan yang akan mempengaruhi Liga Premier musim ini, kecuali fase knock-out Piala FA atau Piala Liga Inggris. Tapi, tetap saja aturan ini perlu disosialisasikan. Jika manajer, pelatih, atau ofisial tim lainnya melakukan pelanggaran selama adu penalti, wasit kini memiliki kekuatan memberi segala macam kartu.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network