Libero.id - Di babak semifinal atau yang disebut juga fase gugur, untuk menentukan siapa yang akan lolos ke fase berikutnya, mekanisme sedikit berbeda dengan ketika di penyisihan grup.
Kalau bermain imbang dalam 90 menit. 15 kali 2 akan diberikan. Kalau masih imbang juga akan ada adu penalti. Atau bisa juga setelah babak normal berkahir langsung adu penalti. Dan skenario semacam itu pastinya terpikirkan oleh setiap pelatih yang tim besutannya sampai ke fase gugur.
Meksipun dengan harapan dan tujuan utama menang di waktu normal, Bima Sakti tak mau ambil resiko. Ia melakukan sesi latihan khusus penalti untuk Timnas Indonesia U-16 yang besok malam, Rabu (10/8), akan berlaga di partai semifinal Piala AFF U-16 2022.
"Ada beberapa algojo yang sudah disiapkan," ujar Bima di Sleman, Yogyakarta, Selasa (8/8)
Pelatih berusia 46 tahun itu tidak menguraikan lebih lanjut mengenai para pemain yang akan menjadi eksekutor itu. Yang jelas tim berjuluk Skuad Garuda Asia siap secara mental jika pemenang pertandingan harus ditentukan lewat skema adu tendangan penalti.
"Kami mau menang pada laga 90 menit," ungkap juru taktik Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 itu.
Senada dengan Bima Sakti, pelatih Myanmar Aung Zaw Myo juga menyatakan demikian. Menurutnya para pemainnya sudah ditempa untuk laga 90 menit dan kemungkinan adu penalti.
"Saya menyiapkan tim kami untuk berjuang sampai laga usai," katanya.
Semoga para penggawa Skuad Garuda Nusantara mampu mengatasi perlawanan Myanmar dan segera setelah itu melenggang ke final lalu menjuarai turnamen ini.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini