Libero.id - 5. El Hadji Diouf

Dia melakukan diving, dia meludah di atas lapangan, dia mengejek lawan yang cedera. Itulah mengapa bukan sebuah misteri Diouf dibenci oleh hampir semua orang selama waktunya di Inggris.

Namun, fakta tersebut malah tidak menghalangi Sam Allardyce, yang mengontrak mantan pemain tim nasional Senegal itu di Bolton dan Blackburn, untuk kembali memboyongnya ke West Ham pada 2011.

The Hammers berada di divisi Championship pada saat itu, tetapi para suporter memutuskan bahwa mereka lebih suka Freddie Piquionne, seorang pemain yang bekerja keras daripada melihat Diouf yang kontroversial.

Penyerang kontroversial itu pada akhirnya menandatangani kontrak dengan Neil Warnock di Leeds pada tahun itu.

🗣️ El Hadji Diouf on Liverpool: “They had the chance to win the league title; they had it in their hands and then let it slip. They were seven points ahead around Christmas – how Manchester City got it in the end beats my mind. As they say in England, I think they bottled it." pic.twitter.com/GS7GtJ3F1N

— ODDSbible (@ODDSbible) September 26, 2019

6. Joey Barton

Suporter West Ham memang punya sejarah soal larang-melarang. Maka, sekali lagi ketika mereka mengetahui Joey Barton bergabung dengan klub pada 2015, penggemar The Hammers bersatu melawan kemungkinan gelandang itu bergabung.

Klub sangat ingin mendatangkan gelandang itu setelah sang pemain dilepas oleh QPR. West Ham dikabarkan telah menjalani kesepakatan sampai tes medis sebelum tekanan dari penggemar membatalkan semuanya.

7.  Lee Bowyer

Kembali pada 2002, era ketika teknologi belum begitu canggih dan informasi masih terbatas, Bowyer adalah salah satu gelandang pencetak gol terbaik di Liga Premier dan di ambang skuad Inggris.

Jadi, ketika dia mengajukan permintaan transfer di Leeds, tidak mengherankan jika Liverpool mengajukan tawaran 9 juta pounds / Rp 161 miliar untuk jasanya yang diterima oleh Leeds yang bermasalah secara finansial.

Namun negosiasi kontrak antara Bowyer dan Liverpool berlarut-larut, sementara para penggemar menjadi resah dengan sikap sang gelandang terhadap rasisme.

Dan, keterlibatannya dalam persidangan yang dipublikasikan secara luas seputar serangan terhadap seorang mahasiswa Asia di Leeds - di mana Bowyer dibebaskan dari GBH dan keributan - juga meningkatkan kontroversi seputar kepindahannya ke Anfield.

Langkah itu akhirnya gagal dan Bowyer pindah ke West Ham United.