Libero.id - Iker Bravo secara resmi kembali ke Spanyol setelah membela Bayer Leverkusen pada musim lalu. Tapi, penyerang berusia 17 tahun itu tidak memperkuat Barcelona lagi, melainkan Real Madrid. Meski hanya Real Madrid Castilla dengan status pinjaman, kepindahan ini memunculkan kontroversi. Sebab, dia adalah jebolan La Masia.
Real Madrid telah mencapai kesepakatan dengan Bayer Leverkusen untuk meminjam Iker Bravo dengan opsi transfer 6 juta euro (Rp89 miliar). Rencananya, dia dimainkan di Real Madrid Castilla terlebih dulu.
Bergabungnya Iker Bravo ke Real Madrid Castilla sudah pasti memunculkan kontroversi. Pasalnya, ada aturan tidak tertulis yang mengharamkan perpindahan pemain Barcelona ke Real Madrid atau dari Real Madrid ke Barcelona. Luis Figo dan Luis Enrique jadi contoh paling ekstrim.
Pertanyaannya, mengapa Real Madrid ingin memboyong Iker Bravo? Lalu, mengapa pemuda Katalunya kelahiran Sant Cugat del Valles, 15 Januari 2005, itu memberanikan diri mengkhianati Barcelona dengan menerima pinangan Real Madrid?
Iker Bravo adalah wonderkid Spanyol berusia 17 tahun. Dia striker ideal yang ditunggu-tunggu Real Madrid. Dia dianggap sebagai penerus Karim Benzema.
Masalahnya, Iker Bravo memulai karier sepakbola dari La Masia. Dia berada di Akademi Barcelona sejak usia lima tahun. Di sana, dia berkembang melalui berbagai jejang usia. Bahkan, oleh banyak pelatih di La Masia, Iker Bravo dianggap sebagai wonderkid. Dia dinilai cocok menjadi Barcelona No.9 di masa depan.
Sayang, harapan itu tidak terwujud. Entah ada masalah apa, Iker Bravo memutuskan meninggalkan Barcelona pada musim panas 2021. Tujuannya, Bayer Leverkusen.
Di Jerman, dia mendapatkan apa yang belum diberikan Barcelona, yaitu jam terbang di tim utama. Sejak bergabung dengan klub Bundesliga, Iker Bravo telah mencetak 10 gol dan memberikan tiga assist dalam 17 penampilan untuk tim U-17 dan U-19. Pencapaian itu membuat Iker Bravo mendapatkan debut seniornya.
Iker Bravo menjalani debut profesional di tim utama Bayer Leverkusen pada 27 Oktober 2021 di pertandingan DFB-Pokal melawan Karlsruher SC. Saat itu, usianya 16 tahun 9 bulan 15 hari. Dia menjadi debutan termuda di Bayern Leverkusen, mengalahkan Florian Wirtz.
Tidak hanya berhenti di situ, Iker Bravol menjadi debut di Bundesliga pada 7 November 2021. Saat itu Bayer Leverkusen imbang 1-1 dengan Hertha Berlin dan dia berusia 16 tahun 298 hari. Itu membuatnya menjadi debutan termuda kedua di Bundesliga setelah rekan setimnya, Zidan Sertdemir, di laga yang sama.
Meski masih remaja, Iker Bravo sudah menunjukkan nilai plus sebagai penyerang serbaguna. Dia bisa bermain sebagai penyerang tengah, gelandang serang, hingga second striker.
Keterampilan penyelesaian Iker Bravo luar biasa. Begitu pula mobilitas tanpa bola plus kemampuannya melewati pemain lawan. Itu menjadikan Iker Bravo salah satu pemain terbaik di Eropa dalam usianya. Fisik Iker Bravo memungkinkan terlibat dalam duel dan melindungi bola.
Iker Bravo adalah pemain yang sangat tidak terduga dengan bola di kakinya. Di La Masia dan Bayer Leverkusen, dia terkenal karena kemampuannya bekerja sama dengan gelandang dan pemain sayap.
Diramalkan, Iker Bravo akan semakin matang dengan memilih Real Madrid. Sebenarnya, Carlo Ancelotti sudah memberi Iker Bravo posisi di tim utama sebagai pelapis Karim Benzema. Tapi, Raul Gonzalez menyarankan Iker Bravo bermain di Real Madrid Castilla terlebih dulu.
Bermain dengan Raul Gonzalez sebagai pelatih Real Madrid Castilla diyakini akan membuat Iker Bravo semakin matang dan dewasa.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Villarreal CF 
Granada CF 
Opini