Libero.id - Sepakbola instan ternyata bukan monopoli Liga 1. Di Liga 2, situasi yang tidak berbeda jauh terjadi. Buktinya, kompetisi baru memainkan tiga pertandingan, Persekat Tegal sudah ganti pelatih. Erwan Hendarwanto terpaksa pergi setelah hanya imbang dua kali dan kalah sekali dari tiga pertandingan.
Persekat Tegal adalah klub Liga 2 yang berasal dari Kabupaten Tegal di Provinsi Jawa Tengah. Klub ini bukanlah tim tradisional yang melang-melintang di level atas pesepakbolaan Indonesia dengan segudang gelar di era Perserikatan maupun Liga Indonesia.
Fakta menunjukkan, Persekat Tegal baru ikut Liga 2 pada 2021/2022 setelah promosi dari Liga 3 2019. Saat itu, mereka menjadi perwakilan Jawa Tengah di Liga 3 Nasional.
Persekat lolos sebagai runner-up Liga 3 Jawa Tengah 2019 di belakang Persiku Kudus. Dan, di Liga 3 Nasional, Persekat Tegal berhasil lolos hingga babak 16 besar. Mereka menempati peringkat ketiga Grup Barat sehingga berhak lolos ke Liga 2 2020. Tapi, kompetisi 2020 tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19.
Di Liga 2 2021/2022, klub berjuluk Banteng Loreng itu hanya sanggup finish di peringkat ketiga Grup B. Itu berarti mereka gagal melangkah ke fase kedua.
Dengan kondisi seperti itu, aneh jika Persekat Tegal mengajukan tuntutan tinggi kepada pelatih musim 2022/2023, Erwan Hendarwanto. Pelatih asal Yogyakarta itu diminta selalu menang. Jadi, ketika hasilnya mengecewakan, Persekat Tegal dan Erwan Hendarwanto terpaksa berpisah, meski baru tiga pertandingan.
Catatan menunjukkan, dari tiga pertandingan Liga 2 2022/2023, Persekat Tegal bermain imbang 0-0 dengan Gresik United, menyerah 0-1 dari Persijap Jepara, dan mencatat skor imbang 2-2 dengan Persela Lamongan.
Meski kompetisi baru dimulai dan jalan masih sangat panjang, posisi 8 klasemen sementara Liga 2 2022/2023 Grup Tengah tampaknya tidak memuaskan manajemen Persekat Tegal. Mereka tertinggal 5 poin dari Bekasi City yang memuncaki klasemen sementara.
(andri ananto/anda)
Opini