Masih Ingat Nurdin Halid? Ini Sarannya untuk PSSI Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Sepakbola Indonesia harus berbenah besar-besaran!"

Viral | 06 October 2022, 19:50
Masih Ingat Nurdin Halid? Ini Sarannya untuk PSSI Terkait Tragedi Kanjuruhan

Libero.id - Nurdin Halid mengungkap permintaan untuk PSSI terkait Tragedi Kanjuruhan. Eks Ketum PSSI itu meminta laporan dibuat transparan.

Tragedi Kanjuruhan terjadi, Sabtu (1/10/2022). Sebanyak 131 orang menjadi korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai Arema FC dikalahkan oleh Persebaya Surabaya 2-3.

Selepas laga, ada beberapa orang pendukung Arema FC yang menginvasi lapangan. Pihak Kepolisian merespons itu dengan menembakan gas air mata ke lapangan dan tribune stadion.

Oleh karena itu, situasi di Stadion Kanjuruhan menjadi tak terkendali. Pada akhirnya, sebanyak 131 orang kehilangan nyawa, juga ada ratusan korban yang mengalami luka berat atau ringan pada Tragedi Kanjuruhan.

Ancaman FIFA menjadi pembahasan hangat dalam beberapa hari belakangan. Nurdin Halid berbincang dengan detikSulsel agar hal itu bisa dihindari.

"Kalau itu dilakukan oleh PSSI, melaporkan apa adanya transparan dan akuntabel, saya yakin FIFA tidak akan membekukan PSSI," kata Nurdin Halid dalam perbincangan, Rabu (5/10/2022).

"Bisa saja sanksinya hanya berupa teguran atau peringatan kepada PSSI. Tapi ini harus aktif melakukan lobi kepada FIFA," kata dia menambahkan.

Langkah Presiden RI, Joko Widodo, menelepon langsung presiden FIFA, Gianni Infantino, disyukuri oleh Nurdin.

"Hari ini kita bersyukur, karena bapak Presiden turun langsung melobi daripada FIFA itu, langsung melakukan komunikasi ke Presiden FIFA. Sehingga dengan demikian mudah-mudahan PSSI tidak kena sanksi karena kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan," kata pria kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network