Kisah Di Balik Sepatu Terbang Sir Alex Ferguson ke Kepala David Beckham

"Beckham bermain untuk Manchester United lebih dari satu dekade sebelum ke Real Madrid setelah insiden itu terjadi."

Feature | 27 July 2020, 10:26
Kisah Di Balik Sepatu Terbang Sir Alex Ferguson ke Kepala David Beckham

Libero.id - Ada banyak faktor yang bisa menjelaskan keberhasilan Manchester United pada medio 90-an akhir sampai 2000-an. Satu di antaranya adalah kekompakan yang terjalin hangat di luar dan pada saat pertandingan. Satu hal lagi, itu semua terjadi di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson.

Ferguson memang terkenal punya disiplin ketat. Laki-laki asal Skotlandia itu melatih Setan Merah selama 23 tahun dan telah mempersembahkan 13 gelar liga, dua piala Eropa dan masih banyak lagi.

Ferguson yang dinilai sukses dan bikin iri pelatih lain itu, punya kunci atau semacam  sebuah kalimat ajaib. Dalam  buku autobigrafinya Ferguson mengklaim bahwa “tidak boleh ada pemain yang  merasa lebih besar dari Manchester United,” jika itu terjadi, klub tak akan sungkan untuk melepas pemain itu, sekalipun mereka berstatus bintang.

Maka kemudian bintang senior seperti Paul Ince, Mark Hughes, Jaap Stam, Ruud van Nistelrooy, Roy Keane dan Beckham adalah contoh yang pergi meninggalkan klub.

Namun ada versi berbeda dari pihak lain, beranggapan klaim yang lebih akurat adalah tidak boleh ada pemain yang lebih besar dari Ferguson.

Mari kita uji klaim itu pada kasus pemain-pemain yang hengkang dari Manchester United di atas, terutama nama terakhir: David Beckham.

Awal dari Sebuah Akhir

Libero.id

Kredit: manutd.com

Beckham bermain untuk Manchester United lebih dari satu dekade, ia bergabung dari 1991 semenjak umur 14 tahun di akademi, dan merupakan bagian penting dari periode kesuksesan Manchester United.

Namun Beckham mesti hijrah dari Inggris dan mengakhir kisahnya di Manchester United dengan pahit.

Ketika berada di puncak popularitas Beckham justru berselisih dengan Ferguson, dan Ferguson mulai berang dengan gelandang serang Inggris itu, yang menurut Ferguson, Beckham mulai tidak fokus bermain dan makin tertarik ke dalam budaya selebritis, terutama pasca menikahi Victoria Adams.

Satu insiden, pada Februari 2003, menandai awal dari berakhirnya Beckham di United. Ketika itu Setan Merah tersingkir dari Piala FA usai dikalahkan Arsenal 0-2 di Old Traffod. Kekalahan itu ditengarai oleh lalainya Beckham dalam menjalankan tugas.

Masuk ruang ganti  Ferguson mencak-mencak, ia menendang dan melempar apa saja yang dapat dijangkau, dan salah satu sepatu mengenai bagian pelipis David Beckham dan keesokan harinya Beckham mengenakan perban.

"Bayangkan semua pemain duduk di samping. Ferguson masuk dari salah satu ujung ruangan dan dia hanya menendang sepatu," ucap Wes Brown saat memberi keterangan pada program  Football Liquid.

"Itu bisa mengenai siapa saja. Saya bahkan tidak berbohong. Saya ada di sana, sekali lagi itu bisa mengenai siapa saja, dan itu mengenai pelipis Beckham?” katanya menambahkan.

Namun cara Ferguson menggambarkan kejadian itu sedikit lain. Dalam buku autobiografinya, Ferguson menjelaskan dan ia bersumpah tidak melempar sepatu tanpa alasan yang jelas. Ferguson emosi karena United tersingkir dari Piala FA.

Dia lalu mengomentari permainan Beckham. Pemain flamboyan itu tak terima lalu mengumpat, hal itulah yang menyulut emosi Ferguson yang berdiri beberapa hasta saja, dan ia lalu menggunakan sepatu, terjadilah kisah di balik pelipis berdarah.

Berdamai dengan Ferguson

Pasca insiden sepatu terbang di ruang ganti itu, Ferguson secara terbuka meminta maaf kepada gelandang yang sebetulnya masih sangat dibutuhkan dalam tim. Namun saat jendela transfer dibuka Beckham memilih untuk meninggalkan United dan bergabung ke Real Madrid musim panas 2003, dengan mahar 25 juta Pounds.

Hubungan Beckham dan Ferguson sudah seperti Ayah kepada anak. Kendati butuh beberapa tahun sebelum hubungannya dengan Ferguson mulai membaik. Nyatanya Beckham tak benar-benar pergi dari United. 

Dia kembali ke Old Trafford pada 2007, empat tahun setelah dia meninggalkan klub. "Anda memiliki pelatih terbaik di dunia di klub ini. Masa itu adalah waktu terbaik dalam karir sepakbola saya. Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk para penggemar dan orang-orang di klub ini. Terutama Ferguson,” kata Beckham memuji.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network