Libero.id - Sampai dengan sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bersalah atas Tragedi Kanjuruhan, semua hanya menyampaikan duka cita dan hal-hal normatif lainnya.
Beberapa pihak dinyatakan sebagai tersangka dan telah di jatuhi hukuman, tapi sesuatu yang lebih diharapkan usai peristiwa kelam ini terjadi, misalnya publik berharap ada yang harus mengundurkan diri dan sebagainya.
Namun yang terjadi adalah saling lempar bola panas, hal itulah yang disadari oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, yang sekaligus dalam hal ini sebagai ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), ia menilai aksi saling hindar tanggung jawab antara PT LIB, PSSI hingga Indosiar dalam menyikapi tragedi ini menjadi bukti berjalannya kompetisi di Indonesia berjalan agak kacau.
"Tapi bahwa terjadi saling menghindar dari tanggungjawab operasional lapangan seperti antara LIB, PSSI, Panpel, bahkan Indosiar menjadi bukti bahwa penyelenggaraan liga agak kacau," katanya, Rabu (12/10).
Mahfud mengatakan kondisi tersebut jelas tidak bagus dan malahan membahayakan dunia persepakbolaan di Indonesia.
Imbasnya kompetisi BRI Liga 1 2022/23 dihentikan sementara, sepakbola yang semula sudah semarak menjadi tiarap kembali. Sementara itu berlangsung keseriusan diharapkan muncul dari banyak pihak terkait untuk memperbaiki sepakbola Indonesia.
Urusan ini bahkan sampai membuat Shin Tae-yong mengeluarkan statement yang dengan nada membela Ketum PSSI Iwan Bule, di mana kalau purnawirawan Polri itu mundur juru taktik asal Korea Selatan itu juga bakal mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Bagaimana dengan pendapat Anda? Tuliskan di kolom komentar.
Opini