Analisis Performa Gemilang Napoli di Liga Champions dan Serie A

"Pertanyaannya saat ini, apakah mereka konsisten hingga akhir musim?"

Analisis | 13 October 2022, 17:46
Analisis Performa Gemilang Napoli di Liga Champions dan Serie A

Libero.id - Banyak pakar sepak bola berpikir Napoli mungkin kesulitan musim ini setelah kehilangan beberapa bintangnya. Tapi, fakta berkata lain karena tim asuhan Luciano Spalletti adalah jagoan baru di kawasan Eropa.

Dalam sebuah wawancara dengan Gazzetta dello Sport pada Selasa (11/10/2022), Ruud Krol mengklaim bahwa tidak ada tim di Eropa yang memainkan sepak bola lebih baik dari Napoli saat ini.

Malam berikutnya, mereka membuktikan perkataan jurnalis itu. Napoli meraih kemenangan telak dengan skor 6-1 atas Ajax Amsterdam di pentas Liga Champions.

Bahkan, Fabio Capello pun terkesan. Pelatih legendaris Italia itu sudah lama kecewa dengan jurang pemisah kelas antara tim Serie A dan klub-klub elite Eropa lainnya. Jadi, dia terpesona oleh apa yang baru saja dirinya saksikan. 

"Napoli baru saja memberikan pelajaran sepak bola di Johan Cruyff Arena," katanya kepada Alessandro Costacurta di Sky Sport Italia. "Sebuah pelajaran untuk Belanda, yang mengajari kami semua cara bermain!"

Memang, Van Basten merasa malu dan marah, mengecam mantan klubnya karena "menghabiskan 100 juta euro selama musim panas dengan cara yang aneh dan gila. Ada yang salah."

Sementara Napoli sebaliknya. Mereka melakukan segalanya dengan benar selama jendela transfer. Presiden klub, De Laurentiis, dan Direktur Olahraga Cristiano Giuntoli melakukan perubahan yang tak disangka-sangka.

Meski kehilangan beberapa bintang, Napoli entah bagaimana menjadi tim yang lebih kuat. Mereka tidak melakukannya dengan memercikkan uang tunai dalam jumlah selangit.

Napoli menghabiskan tidak lebih dari 60 juta euro untuk mendatangkan pengganti mantan kapten, Lorenzo Insigne, Kalidou Koulibaly, gelandang bintang, Fabian Ruiz, dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa, Dries Mertens.

Napoli bukanlah klub yang punya keuangan bagus seperti klub-klub yang dimiliki pengusaha minyak. Namun, setelah tiga pertandingan, mereka telah mencetak lebih banyak gol (13) di Liga Champions musim ini daripada klub manapun.

Di luar itu, Napoli sekarang telah memenangkan delapan pertandingan berturut-turut di semua kompetisi untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Napoli berada di puncak Serie A setelah mengalahkan juara bertahan AC Milan di San Siro. Mereka juga telah memenangkan ketiga pertandingan Liga Champions hingga saat ini, termasuk kemenangan 4-1 atas Liverpool.

Tidakkah mengherankan jika tim asuhan Luciano Spalletti tiba-tiba menjadi  klub yang diperhitungkan kembali di pentas Eropa.

Namun, kemampuan Spalletti membuat sebuah tim bermain sepak bola yang bagus tidak pernah diragukan. Dia telah lama dianggap sebagai ahli taktik yang baik – sistem tanpa strikernya di Roma, yang mengubah Francesco Totti menjadi pencetak gol yang produktif, merupakan sumber inspirasi bagi Sir Alex Ferguson.

Pertanyaannya tetap, apakah Spalletti mampu memenangkan trofi utama. Dia mungkin telah mengangkat dua gelar Liga Premier Rusia di Zenit, tetapi dia tidak pernah memenangkan Scudetto sebelumnya.

Dan, ini bukan kali pertama tim besutan Spalletti memulai musim dengan bagus dan layu kemudian. Napoli, ingat, berada di puncak klasemen untuk sebagian besar paruh pertama musim lalu, tapi hanya bisa finish di urutan ketiga.

Namun, musim ini sepertinya akan berbeda. Hilangnya penyerang tengah yang sangat didambakan Victor Osimhen karena cedera saat menang dari Liverpool tampak seperti pukulan besar bagi Napoli, tetapi kekhawatiran itu teratasi. 

Napoli telah memenangkan enam pertandingan tanpa pemain Nigeria itu, duet Giacomo Raspadori dan Giovanni Simeone dan Khvicha Kvaratskhelia, berganti-gantian mengancam pertahanan lawan. 

Sementara itu, di lini tengah, mantan pemain Fulham Andre-Frank Zambo Anguissa telah tampil luar biasa bersama Zielinski dan Stanislav Lobotka, yang telah membawa permainannya ke level yang lebih bagus. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh pemain pinjaman Tanguy Ndombele. 

Posisi kunci Napoli, bagaimanapun, bisa dibilang berasal dalam pertahanan. Koulibaly seharusnya terbukti mustahil untuk digantikan, namun Beppe Bergomi dan Kim Min-jae sebenarnya lebih baik daripada pemain Senegal di area tertentu. 

Spalletti tentu saja sadar kalau perjalanan masih panjang, dan apakah Napoli dan Spalletti siap menghadapi tantangan? 

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network