Begini Klasemen Liga Premier Kalau Tanpa VAR, Manchester United Peringkat Berapa?

"VAR memunculkan istilah pelesetan seperti LiVARpool atau VARchester United"

Viral | 30 July 2020, 01:03
Begini Klasemen Liga Premier Kalau Tanpa VAR, Manchester United Peringkat Berapa?

Libero.id - Penggunaan teknologi dalam pertandingan sepak bola dalam batas-batas tertentu sangat diperlukan, bukan saja membuat urusan jadi lebih gampang, hadirnya teknologi adalah keniscayaan zaman. Namun pada sisi lain, ketika teknologi merangsek terlalu jauh maka momen-momen mendebarkan dalam laga sepak bola tak bisa dinikmati.

Teknologi itu bernama Video Asistant Referee (VAR), alat bantu yang bertujuan mereduksi kesalahan wasit. Keberadaan VAR menjadi pro dan kontra. Sebagian penonton merasa kehilangan atmosfer menegangkan: marah, kesal dan letupan emosi lainnya.

Musim ini VAR dipakai secara penuh di Liga Premier. Namun banyak pihak yang melayangkan kritik, sebab VAR tidak sesuai rencana awal.

Hampir setiap pekan, penikmat Liga Premier melihat gol dianulir. Tapi mari kita ubah situasi sebenarnya, bayangkan VAR tidak ada musim ini, apa yang bakal terjadi, adakah yang berubah?

Givemesport menyusun klasemen Liga Premier tanpa keterlibatan VAR. Aturan mainnya sederhana, akan mengidentifikasi setiap gol yang dihasilkan dan dibatalkan karena bantuan VAR, lalu berspekulasi dengan menggunakan murni keputusan wasit.

Misalnya, jika sebuah gol dicetak, tetapi VAR kemudian menolaknya, gol itu dihitung dan berusaha mencari tahu bagaimana hal tersebut akan mengubah hasil pertandingan. Terlepas dari apakah keputusan akhir itu benar atau tidak.

Dari sini menarik untuk melihat bagaimana VAR telah membantu atau menghambat klub-klub tertentu.

Secara ringkas, di bawah ini merupakan klasemen akhir Liga Premier, sekali lagi, dengan catatan tidak ada VAR:

Libero.id

klasemen akhir Liga Premier dengan catatan tidak ada VAR

Dalam klasemen itu, Liverpool tetap juara, Chelsea  peringkat 3 dan Manchester United tidak dalam posisi terpuruk.

Meskipun dijuluki 'LiVARpool' pada awal musim, tim Jurgen Klopp masih akan memenangkan gelar Liga Premier. Bedanya, alih-alih unggul 18 poin dari Manchester City, Liverpool mentok hanya unggul tujuh poin.

Menyusul kemudian, ada Chelsea yang mestinya bercokol di urutan ketiga bertukar dengan Manchester United, tetapi keduanya masih akan lolos ke Liga Champions. Meskipun United dianggap sering diuntungkan karena VAR, dan dengan sebutan 'VARchester United' tetapi data di atas, setelah di akumulasi menunjukkan bahwa United hanya mendapatkan satu poin tambahan melalui VAR.

Sedangkan Wolves harusnya mengumpulkan 5 poin tambahan, sementara Leicester berada di enam besar. Lalu Arsenal finish empat poin di atas rival London utara mereka, Tottenham Hotspur.

Di antara klub yang mestinya tak suka dengan VAR, West Ham United layak berada di garis depan, kesebelasan The Irons itu harusnya mendapat 6 poin cuma-cuma.

Pada klasemen bawah, Brighton tetap terdegradasi
Tidak hanya 5 besar dan papan tengah klasmen yang berubah, keberadaan VAR juga turut mengacaukan klub-klub semenjana seperti, Bournemouth dan Watford. Mestinya Aston Villa tidak mengungguli dua klub itu, ketiganya sama-sama mengummpulkan 34 poin dan hanya selisih gol yang memisahkan mereka. Itu berarti Watford finish di urutan ke-18 sementara Bournemouth dan Aston Villa berada sedikit di atas.

Dan yang berada di urutan paling buncit, sekaligus harus terdepak dari Liga Premier, tetaplah Brighton dan Norwich City. Namun perbedaan poin terbesar terdapat pada Brighton. Tanpa VAR, poin Brighton mestinya berkurang 9, sementara Norwich dengan atau tanpa VAR, tetaplah tim terburuk di Liga Premier.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network