Moncer dengan PSV Eindhoven, Xavi Simons Berharap Dapat Panggilan ke Qatar

"Bagaimana peluangnya tampil di Piala Dunia 2022."

Analisis | 20 October 2022, 19:48
Moncer dengan PSV Eindhoven, Xavi Simons Berharap Dapat Panggilan ke Qatar

Libero.id - Pengamat sepak bola berpengalaman akan dengan gembira menandai berbagai pemain di Piala Dunia 2022, apalagi saat turnamen itu semakin dekat.

Dengan kekurangan stok striker Argentina, memaksa asosiasi turun tangan dan mencari pasokan yang didambakan. Dan, ada juga yang absen karena cedera yang membuat pemain elit tidak berpartisipasi di Qatar seperti Diogo Jota, Reece James, dan N'Golo Kante yang telah bergabung dengan Paolo Dybala di meja perawatan.

Tapi, ada juga daya tarik tentang siapa yang akan menjadi pelari terakhir menuju pertarungan di Piala Dunia. Dan, Xavi Simons akan mempertaruhkan kemampuannya di Qatar bulan depan.

Simons baru-baru ini melakukan debutnya untuk tim Belanda U-21, tetapi skuad mereka sudah penuh untuk menghadapi Piala Dunia di Qatar.

Pemain berusia 19 tahun itu sudah mengoleksi delapan gol untuk PSV di Eredivisie musim ini. Dia mengakui bermimpi bisa bermain di event sepak bola paling bergengsi bulan depan, terlebih setelah mencetak dua gol melawan Utrecht akhir pekan lalu. 

Berbicara kepada Veronica Offside, Jan Boskamp mengatakan dia akan membawa Simons ke Qatar. “Dia berpikir jauh lebih cepat daripada pemain lain. Itu benar-benar tidak normal. Anda dapat melihat bahwa dia telah berlatih dengan pemain hebat di PSG bersama Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe. Itu sangat fantastis.” 

Wim Kieft setuju dengan mengatakan, “Simons adalah pemain yang sangat bagus. Ketika Anda membuat pilihan seperti itu, Anda selalu terlihat seperti bisa membawa satu atau dua yang bisa melakukan sesuatu.” 

Simons terbukti telah menjadi ancaman gol yang besar, karena gerakannya yang cerdas dan kemampuannya untuk masuk ke area serangan dapat dipahami dengan baik oleh rekan satu timnya. 

Simons bagai seorang jenius yang mampu membedah pertahanan lawan. Melawan Ajax di Johan Cruyff Shield, saat PSV memimpin 4-3, anak muda itu menerima bola di area penalti lawan dan melaju ke depan. 

Bermain satu-dua membuat pertahanan Ajax tidak berdaya, Simons mengecoh kiper dan memasukkan bola ke gawang pada saat yang sama. 

Gol pun terus berdatangan. Meskipun Simons belum tentu menjadi pemain tercepat atau paling atletis, dia mampu membuat lari paling cerdas untuk menjadi pembeda. 

Utrecht menjadi korban terbaru dari bakat luar biasa Simons. Produk La Masia itu telah mencetak gol dan memberikan assist sebelum mengalahkan jebakan offside lawan dengan lari tepat waktu. 

Jangan dengarkan orang pesimis yang akan mengatakan bahwa Simons gagal mengubah peluang satu lawan satu, sebagian besar pemain tidak akan mampu membayangkan peluang potensial, apalagi menciptakannya. 

Selain itu, dia juga mencetak rebound. Tidak heran dia menjadi satu-satunya remaja yang terlibat dalam lebih dari 10 gol di tujuh liga top Eropa musim ini. 

Untuk menempatkan statistik itu ke dalam konteks, Simons telah memiliki andil dalam lebih banyak gol musim ini daripada yang dilakukan Antony bersama Ajax musim lalu, walau Antony mendapatkan transfer ke Manchester United. 

Tidak mengherankan jika PSG, yang telah memasukkan klausul pembelian kembali, mendekati Simons yang dilaporkan tertarik untuk membawanya kembali ke Prancis musim panas mendatang. 

“Ada klausul dalam kontrak saya, jika saya ingin pergi ke PSG pada akhir musim, saya bisa melakukannya dengan jumlah tertentu,” kata Simons baru-baru ini. 

Real Madrid juga dikabarkan akan berusaha mendahului minat dari PSG. “Sejujurnya, tidak ada dalam pikiran saya untuk meninggalkan PSV. Saya merasa baik di sini dan saya baru saja beradaptasi. Saya pikir Anda bisa melihatnya di lapangan." 

Bagaimanapun, masa depan Simons di level klub membuatnya layak berangkat ke Qatar. Louis van Gaal adalah manajer yang selalu mempercayakan pemain muda asalkan mereka cukup berbakat, dan Simons pasti cocok dengan standar Van Gaal. 

Skuad Belanda sudah menjadi salah satu yang berbakat, meskipun mungkin tidak pada level yang sama dengan Brasil dan Prancis, tetapi masuknya Simons bisa menjadi pengubah permainan. 

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network