Kisah Pemain Non-Liga di Inggris Dihukum karena Tuliskan Pesan Politik di Sepatu

"Ada-ada saja kelakuan pesepakbola yang satu ini.."

Viral | 28 October 2022, 13:32
Kisah Pemain Non-Liga di Inggris Dihukum karena Tuliskan Pesan Politik di Sepatu

Libero.id - Ada banyak cara pemain mengungkapkan ekspresi di sepakbola. Tapi, di banyak liga, terdapat aturan yang membatasinya. Hal-hal berbau politik dan SARA biasanya akan mendapatkan konsekuensi disiplin dari operator liga maupun klub. Contohnya, pemain non-liga di Inggris, Paul Mullin, berikut ini.

Paul Mullin adalah penyerang asal Inggris yang membela Wrexham. Meski berasal dari Wales, klub berusia 158 tahun itu memilih berkompetisi di Inggris. Klub ini sempat berkompetisi di level atas. Bahkan, beberapa kali tampil di ajang Eropa sekelas Piala Winners.

Sejak 14 tahun lalu, Wrexham harus menerima kenyataan pahit berkompetisi di kasta bawah, atau yang biasa dikenal sebagai "Non-Liga". Mereka bukan anggota English Football League (EFL) atau English Premier League (EPL) lagi, melainkan National League.

Meski bukan di level profesional bergengsi, bukan berarti Wrexham luput dari sorot media. Akhir pekan lalu, mereka menghebohkan sepakbola Inggris dengan ulah salah satu pemainya, Paul Mullin. Dia mengenakan sepatu dengan sebuah pesan aneh saat Wrexham berhadapan dengan Halifax.

Sepatu bertuliskan "f*** the Tories" itu ternyata memiliki pesan politik tertentu yang didesain bersama dengan nama dan nomornya. Itu adalah reaksi dari kemenangan Partai Konservatif untuk kursi parlemen dari Wrexham setelah lebih dari 90 dikuasai Partai Buruh.

Otomatis, hal itu menimbulkan reaksi luas di media sosial ketika diposting pada awal pekan. Itu karena gejolak di pemerintahan Wales saat ini.

Berdasarkan aturan yang berlaku di FA, tindakan Paul Mullin melanggar. Sebab, otoritas sepakbola tertinggi di Inggris itu melarang slogan politik, agama, pribadi, pernyataan atau gambar, atau iklan selain logo pabrikan melekat pada atribut yang dikenakan pemain dalam pertandingan.

Jadi, Wrexham memutuskan menghukum Paul Mullin. "Klub dapat mengkonfirmasi bahwa sepatu yang diunggah Paul Mullin di media sosial tidak akan dikenakan di pertandingan Wrexham lainnya. Selain itu, foto-foto yang diambil di Racecourse Ground (kandang Wrexham) dilakukan tanpa sepengetahuan atau persetujuan klub," bunyi pernyataan klub.

"Sebagai catatan, foto-foto itu tidak akan diizinkan untuk diambil, jika kita tahu. Dan, masalah ini akan ditangani secara pribadi oleh Klub. Klub telah mengambil posisi netral dalam banyak hal dengan dimensi politik dan berniat untuk terus melakukannya ke depan," tambah pernyataan Wrexham.

"Klub juga mengakui bahwa setiap orang berhak atas pendapat mereka sendiri, apakah itu karyawan atau pendukung. Tapi, pandangan setiap orang atau pribadi itu tidak mencerminkan sikap klub. Tidak ada contoh yang lebih menonjol dari ini selain fakta bahwa anggota parlemen untuk konstituensi tempat klub berada berasal dari Partai Konservatif," bunyi lanjutan pernyataan itu.

"Setelah gangguan yang tidak diinginkan ini, klub berharap fokus tetap pada tujuan kami untuk mendapatkan promosi di lapangan dan menciptakan manfaat bagi masyarakat dengan Paul Mullin akan terus memainkan peran penting," tutup pernyataan itu.

Bagi Wrexham, Paul Mullin adalah sosok penting. Dia merupakan mantan pemain  junior di Everton dan Liverpool sebelum bergabung dengan Huddersfield Town, Morecambe, Tranmere Rovers, dan Cambridge.

Karier Paul Mullin di level atas terus mengalami penurunan. Kemudian, dirinya bergabung dengan Wrexham pada 2021. Sejak saat itu, dia menjadi ikon klub dan pemain yang berpengaruh dengan 43 gol dalam 57 pertandingan untuk The Red Dragons.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network