Libero.id - Skuad Timnas Prancis menambah daya gedor baru di lini serang mereka usai sang pelatih, Didier Deschamps memanggil Marcus Thuram untuk Piala Dunia 2022. Thuram pun menjadi pemain yang mengisi slot terakhir di skuad Les Bleus -julukan Timnas Prancis.
Sebelumnya, Didier Deschamps hanya memanggil 25 pemain untuk Piala Dunia 2022. Namun, kini skuad Timnas Prancis telah lengkap setelah Marcus Thuram menjadi pemain ke-26.
Selain itu, Presnel Kimpembe resmi dikeluarkan dari Skuad Les Bleus untuk Piala Dunia 2022 Qatar. Pasalnya, bek berusia 27 tahun itu masih belum pulih seratus persen dari cederanya. Ia pun digantikan oleh Axel Disasi.
Kali ini, Federasi Sepakbola Prancis (FFF) pada Senin (14/11/2022) mengungkapkan pihaknya telah menambah penyerang baru yakni Marcus Thuram. Di mana, keputusan itu dibuat oleh sang juru taktik, Didier Deschamps.
"Marcus Thuram melengkapi grup Prancis. Striker Borussia Monchengladbach diharapkan pada akhir pagi di Clairefontaine. Karena peraturan memberinya kemungkinan, Didier Deschamps memutuskan untuk melengkapi daftar pemain yang dipilih untuk Piala Dunia di Qatar," tulis pernyataan FFF.
Nantinya, striker Borussia Mönchengladbach itu diharapkan bisa mengikuti latihan sebelum tengah hari di Clairefontaine seperti semua rekan satu timnya. Thuram pun akan memiliki saingannya di lini serang Prancis dengan pemain ternama seperti Karim Benzema hingga Kylian Mbappe.
Selain itu, untuk menggedor lini pertahanan lawan, Deschamps juga memanggil Olivier Giroud, Ousmane Dembele, Kingsley Coman, Antoine Griezmann, dan Christopher Nkunku. Tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Thuram dalam menunjukkan kualitasnya di hadapan mereka.
Pria yang memiliki nama lengkap Marcus Lilian Thuram-Ulien itu sejatinya bermain sebagai penyerang sayap atau sayap kiri. Ia masih diandalkan oleh klub Bundesliga, Borussia Monchengladbach hingga saat ini.
Sebatas informasi tambahan, Prancis sendiri tergabung dalam Grup D pada Piala Dunia yang akan mulai digelar pada 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang. Mereka bergabung bersama Australia, Denmark, dan Tunisia
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini