Tradisi Unik Shaktar Donetsk Mengorbitkan Pemain Brasil

"Kenapa pemain Brasil hebat banyak tumbuh dari tim Ukraina itu."

Feature | 10 February 2020, 04:51
Tradisi Unik Shaktar Donetsk Mengorbitkan Pemain Brasil

Libero.id - Shaktar Donetsk adalah klub profesional asal Ukraina yang berkompetisi pada kasta tertinggi Liga Ukraina,yakni Liga Primer Ukraina. Klub yang berbasis di kota Donetsk, salah satu kota industri terbesar di Ukraina ini, mungkin namanya masih asing di telinga pecinta sepak bola dan tahu mengenai klub ini ketika menonton Liga Champions saja.

Walaupun berasal dari Ukraina tetapi ada hal yang unik pada klub tersebut yakni banyaknya pemain negeri samba Brasil di dalam kubu Shaktar Donetsk. Siapa yang tidak mengenal Willian Borges, Fernandinho, Fred hingga Douglas Costa? Yap mereka semua adalah hasil dari orbitan klub yang berjuluk Hirnyky tersebut.

Lalu bagaimana pemain Brasil bisa bermain jauh di negara Timur Laut Rusia tersebut? Karena secara historis, dalam persepakbolaan Eropa, Ukraina bukanlah negara yang banyak menampung imigran pemain asal Amerika Latin berbeda dengan di La Liga Spanyol ataupun Ligue 1 Prancis yang punya tradisi kuat dalam mendatangkan pemain asal Brasil.

Semuanya berawal ketika tim yang bemarkas di Donbass Arena tersebut mendatangkan striker asal Brasil yakni Evaeverson Lemos da Silva atau yang akrab disapa Brandao. Tetapi tradisi untuk mendatangkan pemain asal Brasil secara rutin baru dimulai pada era Mircea Lucescu, pelatih asal Romania yang pernah melatih Inter milan. Menukangi Shaktar Donetsk pada tahun 2004, ia langsung mendatangkan nama-nama seperti Elano, Jadson dan Matuzzalem. Musim pertama Lucescu di Shaktar ia persembahkan dengan gelar Liga Primer Ukraina musim 2004/2005.

Tiga musim berikutnya ia mendatangkan pemain Brasil lebih banyak lagi, terutama di posisi sepeti gelandangan serang dan penyerang. Terhitung dalam waktu 3 musim ada setidaknya 6 sampai 8 pemain asal Brasil yang didatangkan, 3 di antaranya adalah Luiz Adriano, Fernandinho hingga Willian Borges.

Puncak keberhasilan dengan mendatangkan pemain asal negeri Samba terjadi pada musim 2008/2009 ketika Hirnyky meraih gelar Eropa untuk pertama kalinya setalah menumbangkan Werder Bremen di partai final UEFA Cup 2008/2009 dengan skor 2-1.

Bisa dikatakan setelah raihan UEFA Cup 2008/2009, tim rival dari Dynamo Kiev tersebut semakin giat dan gencar lagi dalam mendatangkan pemain asal Brasil. Alasan Lucescu mendatangkan pemain asal Brasil juga karena terbebani sejarah historis dan juga raihan domestik yang jauh dari Dynamo Kiev.

Dahulu Dynamo Kiev adalah penguasa di Liga Primer Ukraina, karena selain banyak pemain hebat asal Ukraina yang berada disana, seperti Andriy Shevchenko dan Mykhaylo Fomenko, Dynamo Kiev juga mendapatkan dukungan dari pemerintah karena merupakan ibu kota dari negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Untuk menaikkan persaingan dan mengejar ketertinggalan mereka dari rivalnya, maka solusi yang diberikan Lucescu adalah dengan mendatangkan pemain asal Brasil. Dalam program televisi nasional Ukraina yang bertajuk “Profootball” ada sebuah pembahasan kenapa Lucescu mendatangkan pemain asal Brasil.

“Lucescu ingin membuat Shaktar mengalahkan Dynamo Kiev di Ukraina dan dapat memenangkan trofi di Eropa. Akhmetov-lah (presiden Shaktar pada saat itu) yang menyediakan sarana keuangan, Lucescu hanya menjalankan sisanya. Para pemain Ukraina secara historis bukan lah pesepakbola yang hebat (jarang ada pemain hebat), hal tersebut menjadi sebuah fakta bahwa Lucescu harus bermain dengan pemain Brasil dalam serangan dan pemain Ukraina di lini pertahanan timnya sebagai bentuk keseimbangan. Mungkin dia siap menempatkan 10 pemain Brasil di starting line-up, tetapi ada batasan di liga Ukraina, sehingga harus ada setidaknya empat pemain Ukraina yang berada di lapangan pada saat yang sama,” ujar Volodymyr Zverov, pundit dan komentator asal Ukraina. Selain analisis dari Zverov, seorang jurnalis senior ESPN, Hofman menambahkan, “Manfaat utama adalah struktur geografis yang sudah disesuaikan dengan baik untuk orang Brasil. Donetsk selain kota industri, juga pintu masuk yang bagus bagi para pemain yang pergi ke Eropa. Itu adalah jembatan yang bagus bagi klub untuk mendapatkan pemain di bursa transfer.”

Kendati alasan historis dan geografis menjadi hal utama kenapa Shaktar Donetsk mendatangkan pemain asal Brasil, tetapi ada juga pihak-pihak yang tidak terlalu suka dengan kebijakan transfer yang dilakukan oleh manajemen Shaktar Donetsk.

“Shakhtar lebih Brasil daripada Ukraina,” itu adalah ungkapan  Alyaksandr Khatskevich ketika masih menukangi Dynamo Kiev musim 2018/2019. Hal tersebut ia ungkapkan karena di dalam skuat Hirnyky lebih banyak pemain Brasil ketimbang pemain Ukraina, bahkan musim ini setidaknya ada sekitar 12 pemain asal Brasil yang berseragam tim oren hitam tersebut.

Terlepas dari itu semua, harus diakui bersama bahwa Shaktar Donetsk secara tidak langsung memberikan sebuah sumbangsih yang besar untuk pemain-pemain muda asal Brasil dan Liga primer Ukraina itu sendiri, setidaknya berkat nama-nama pemain seperti Luiz Adriano, Douglas Costa, Willian Borges, Jadson hingga Bernard membuat Ukraina menjadi tersorot media Eropa, ditambah pemain Samba yang melakukan start up-nya bersama tim oren hitam biasanya selalu menembus tim nasional Brasil,seperti Fernandinho dan Willian. Menarik untuk melihat perkembangan pemain Brasil lainya seperti Marcos Antonio dan Tete yang akhir-akhir ini diincar oleh Bayern Munchen dan Barcelona.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network