Virus Unta Jadi Kekhawatiran Baru Fans Selama Piala Dunia 2022

"Penyakit macam apa itu? Ini penjelasannya.."

Viral | 21 November 2022, 20:05
Virus Unta Jadi Kekhawatiran Baru Fans Selama Piala Dunia 2022

Libero.id - Para penggemar sepakbola yang mengunjungi Qatar untuk menghadiri Piala Dunia 2022 disarankan menghindari kontak langsung dengan unta. Pasalnya, ada prevalensi tentang adanya virus unta di salah satu negara tetangga Qatar, Arab Saudi.

Virus Unta, juga dikenal sebagai Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS). Itu adalah turunan dari coronavirus yang mencakup Covid-19 dan SARS (sindrom pernapasan akut).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus unta mirip dengan Covid dan influenza musiman. Gejala umum MERS termasuk demam, batuk, dan sesak napas. Pneumonia biasa terjadi. Tapi, pasien MERS tidak selalu mengalami kondisi ini. Gejala yang dialami seperti gastrointestinal, seperti diare, juga telah dilaporkan pada beberapa pasien.

Selain itu, penyakit yang parah dapat mengakibatkan gagal napas yang memerlukan ventilasi mekanis dan manajemen unit perawatan intensif.

Menurut Vincent Enouf, yang merupakan ahli virologi dan wakil direktur Pusat Referensi Nasional (CNR) untuk influenza di Institut Pasteur, menyatakan MERS adalah penyakit yang harus diwaspadai. "Itu diidentifikasi pada 2012 di Arab Saudi. Karena itu diberi nama MERS-CoV," kata Vincent Enouf, dilansir The Sun.

Beberapa kasus impor telah dilaporkan, tapi MERS selalu terlokalisasi dan terbatas pada wilayah dunia ini (Arab)," tambah Vincent Enouf.

WHO memastikan, sejak kemunculannya pada 2012, ada sekitar 27 negara telah melaporkan kasus MERS, termasuk di Timur Tengah, Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat.

"Sekitar 80 persen kasus pada manusia telah dilaporkan dari Arab Saudi, terutama akibat kontak langsung atau tidak langsung dengan unta yang terinfeksi atau orang yang terinfeksi di fasilitas kesehatan," kata Vincent Enouf.

WHO juga menyebut,  total 2.500 kasus MERS telah dilaporkan sejak terdeteksi pada 2012 dan menyebabkan 858 kematian. WHO mencatat tingkat fatalitas kasus yang sangat tinggi dikaitkan dengan virus unta. Angka yang dibagikan WHO menunjukkan, sekitar 35 persen dari kasus infeksi MERS-CoV yang dilaporkan mengakibatkan kematian pada pasien.

Kasus yang teridentifikasi di luar Timur Tengah biasanya berdampak pada orang yang tampaknya telah terinfeksi di Timur Tengah, yang kemudian melakukan perjalanan ke daerah di luar wilayah tersebut.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network