Libero.id - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Timnas Jerman memakai warna putih, padahal itu bukan warna pada bendera negara mereka? Sebagaimana yang terlihat bendera Jerman terdiri dari tiga warna: merah, hitam dan kuning.
Berbeda dengan Inggris, Belgia, Belanda, Amerika Serikat, Kamerun, dan banyak lainnya, seragam Jerman tidak ada hubungannya dengan bendera negara mereka.
Tahukah Anda mengapa bisa seperti itu? Usut punya usut itu karena faktor warna bendera Prusia, negara yang terbentang dari perbatasan modern Rusia hingga perbatasan Prancis di barat.
Daerah yang dulunya dikenal sebagai bagian dari kerajaan Jerman itu berbendera putih, awalnya dengan salib di tengah, kemudian diganti dengan elang hitam yang masih menghiasi lambang tim mereka.
Ketika tim sepak bola Jerman dibentuk pada tahun 1899, mereka memutuskan untuk mengadopsi warna Prusia, mempertahankannya bahkan setelah Kerajaan Prusia berakhir hampir dua dekade kemudian.
Adapun Piala Dunia 2022 ini merupakan tantangan bagi Jerman setelah pada edisi sebelumnya gagal melaju ke babak 16 besar, lebih buruk lagi ketika itu Thomas Mueller dan rekan-rekan menjadi juru kunci. Status juara bertahan di Piala Dunia 2014 seolah jadi kutukan.
Dan kekalahan mengejutkan mereka dari Timnas Jepang pekan lalu tampak hal buruk sepertinya akan terjadi lagi.
Namun sebelum 2018, mereka berhasil mencapai semi final, setidaknya, untuk empat turnamen sebelumnya dan 1978, ketika ada dua babak grup, adalah kali sebelumnya mereka tidak berhasil setidaknya ke perempat final.
Dengan warna putih klasik yang biasanya dipadukan dengan pola yang indah, pada edisi 1990 Der Panzer menjadi juara untuk ketiga kalinya, salah satu klasik Piala Dunia sepanjang masa.
Kini dengan jersey warna putih semacam itu akankah Jerman kembali mengulang kejayaan mereka?
Sejauh ini tim besutan Hansi Flick masih berada di posisi keempat alias juru kunci dengan hanya mengumpulkan 1 point.
Laga terkahir mereka akan melawan Kosta Rika dengan catatan wajib menang, sambil berharap Spanyol juga menang besar dari Jepang.
Opini