7 Pemain Blasteran yang Pernah Mewarnai Timnas Indonesia

"Terbaru adalah Elkan Baggott yang dipanggil untuk timnas U-19"

Feature | 12 August 2020, 14:50
7 Pemain Blasteran yang Pernah Mewarnai Timnas Indonesia

Libero.id - Blasteran adalah istilah yang digunakan untuk seorang anak hasil perkawinan campuran, dan umumnya diseluruh negara di dunia menggunakan isitilah ini termasuk Indonesia.

Untuk negara-negara di Asia, khususnya Indonesia, seorang anak biasanya akan mengikuti kewarganegaraan ibunya hingga usianya menginjak 18 tahun, setelah itu si anak bisa dengan bebas untuk memilih kewarganegaraannya, apakah itu tanah kelahiran ibunya ataupun ayahnya.

Di Indonesia sendiri, jumlah warga dengan darah blasteran juga cukup banyak, mulai dari sosok politikus, artis hingga pesepakbola. Terbaru ada Elkan Baggot yang dipanggil Shin Tae-yong untuk skuad U-19.

Lalu siapa saja pesepakbola dengan darah blasteran yang memiliki kesempatan emas untuk membela timnas indonesia? Berikut 7 pemain blasteran pernah membeka timnas indonesia:

1.Ezra Walian

Libero.id

Kredit: pssi.org

Lahir di Amsterdam pada 22 Oktober 1997, Ezea adalah anak dari Gleen Walian, pria asal Manado dan ibunya bernama Linda Bosch adalah orang asli asal Belanda.

Pemain yang kini bermain untuk PSM Makassar itu mendapatkan status kewarganegaraan Indonesia pada tahun 2017 lalu. Pemain dengan 19 penampilan bersama Juku Eja itu sempat menjadi bagian dari timnas indonesia U-22 pada ajang SEA Games 2017.

Tetapi, dalam perjalanannya proses naturalisasi Erza dianggap menyalahi aturan sehingga FIFA tak mengakui statusnya yang sekarang. Penyebabnya adalah dirinya pernah bermain untuk timnas Belanda U-17 di bawah KNVB dan belum ada pengajuan perubahan dari PSSI hingga sekarang.

2.Gavin Kwan Adsit

Libero.id

Kredit: pssi.org

Pemain berusia 24 tahun itu adalah salah satu full back yang paling menjanjikan untuk tim Garuda dalam 10 tahun ke depan. Lahir pada 5 April 1996 di Denpasar, Bali, Gavin memiliki darah Amerika dari ayahnya yang bernama Jonh Adsit sementara ibunya yang bernama Maria Yospehne adalah orang jawa.

Sejauh ini, pemain bernomor punggung 15 di Bali United itu telah mengemas 9 caps bersama timnas senior dan telah mencetak 1 gol. Sebelumnya Gavin juga tercatat telah membela tim Garuda Muda di berbagai umur, mulai dari U-17, U-18 hingga U-22.

Untuk karir klubnya, Gavin sudah membela 4 tim Indonesia, 3 di antaranya adalah tim asal Kalimantan yakni Mitra Kukar, Borneo FC, Barito Putera dan sekarang ia bermain untuk Bali United.

3. Diego Michiels

Diego Michiels lahir di Deventer, Belanda, pada 8 Agustus 1990. Diego Michiels lahir dari ayah Indonesia yang bernama Robbie dengan ibu yang berasal dari Belanda yakni Annet Kloppenburg.

Dirinya mendapat status sebagai WNI pada tahun 2011 ketika masih membela Pelita Jaya. Sejauh ini, Diego Michiels sudah bermain sebanyak 16 kali di timnas Indonesia U-22 dan baru tiga kali bersama timnas senior.

Pemain yang pernah menjalin asmara dengan Nikita Willy ini sudah malang melintang berkarier di Indonesia dengan membela Pelita Jaya, Arema Indonesia, Sriwijaya FC, Mitra Kukar dan kini bermain untuk Pesut Etam serta telah mengemas 75 penampilan.

4. Kim Kurniawan

Libero.id

Kredit: persib.co.id

Lahir di Muhlacker, Jerman, pada 23 Maret 1990, Kim sempat tinggal di negara industri tersebut selama 15 tahun serta bermain untuk FC 07 Heidelsheim selama satu musim. Kim Jeffrey Kurniawan sendiri lahir dari hasil pernikahan ayah seorang Indonesia bernama Petrus Kurniawan dengan ibu yang berasal dari Jerman yakni Uschi.

Pemain berusia 30 tahun ini juga memiliki DNA sepak bola dari kakeknya yakni Kwee Hong Sing yang merupakan pemain Persija Jakarta dan timnas Indonesia pada 1950-an. Kim Kurniawan merupakan pemain naturalisasi kedua yang dimiliki Indonesia. Kim Kurniawan mengucap sumpah sebagai Warga Negara Indonesia pada Desember 2010.

Untuk karirnya di timnas, mantan pemain Persema Malang itu tidak banyak membukukan caps, dirinya tercatat baru satu kali membela tim Garuda di pentas internasional. Kini, ia bermain untuk Persib Bandung yang musim ini tampil sangat meyakinkan dibawah arahan Robert Alberts.

5. Irfan Bachdim

Libero.id

Kredit: pssi.org

Irfan Bachdim lahir di Amsterdam, Belanda, pada 11 Agustus 1988. Irfan lahir dari ayah asal Indonesia bernama Noval Bachdim dan ibu dari Belanda bernama Hester van Dijk.

Sebelum mencicipi lapangan hijau, Irfan Bachdim memang sudah memiliki darah pesepak bola dalam dirinya. Ayahnya, Novel Bachdim adalah mantan pemain PS Fajar Lawang (klub internal Persekam Malang), sedangkan kakeknya, Ali Bachdim yang merupakan veteran TNI Angkatan Laut juga pernah membela Persema Malang dan PSAD Jakarta.

Suami dari Jeniffer Kurniawan itu telah memperkuat timnas Indonesia sejak 2010 dan sudah tampil sebanyak 39 kali dan mencetak 12 gol. Saat ini, Irfan Bachdim bergabung dengan PSS Sleman setelah tiga tahun bermain di Bali United dan merasakan gelar Liga 1 untuk pertama kalinya.

6. Raphael Maitimo

Lahir pada 17 Maret 1984, Raphael Maitimo memulai karier sepak bolanya dengan bergabung bersama  tim muda Feyenoord. Raphael Maitimo lahir dari ayah yang berasal dari Maluku, John Maitimo dan ibu yang berasal dari Belanda bernama Nora.

Raphael Maitimo mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2012. Sejak saat itu, Raphael Maitimo sudah mengemas 21 penampilan serta telah mencetak 4 gol untuk timnas Indonesia.

Pemain yang identik dengan nomor punggung 17 itu sudah berkarier di Indonesia sejak tahun 2013. Sejumlah klub elite Indonesia pernah di belanya yakni Bali Devata, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Arema, Persib Bandung, Madura United, Persebaya Surabaya, PSIM Yogyakarta, PSM Makassar, dan saat ini berseragam Persita Tangerang.

7. Stefano Lilipaly

Lahir pada 10 Januari 1990 di Arnhem, Belanda, Stefano nyatanya memiliki darah Indonesia yang ia dapat dari ayahnya, Ron Lilipaly yang berasal dari Ambon sementara ibunya, Adriana berasal dari Belanda.

Sah menjadi warga negara Indonesia sejak tahun 2011, Lilipaly baru dipanggil untuk membela timnas pada tahun 2013. Sejauh ini, Stefano telah mengemas 24 penampilan untuk tim Garuda dan mencetak 3 gol. Diajang Asian Games 2018 lalu, Stefano yang bergabung dengan tim Garuda Muda membuat penampilan yang cukup spektakuler sepanjang turnamen, dari 5 pertandingan yang dilakoni, ia berhasil mencetak 4 gol.

Di level klub, Stefano lebih banyak menghabiskan karirnya di luar indonesia, mulai dari FC Utrecht, Consadole Sapporo, SC Cambuur dan sejak tahun 2017, ia bermain untuk Serdadu Tridatu. Di sana pun ia membuat capaian yang mengesankan, dalam 69 penampilannya Stefano berhasil mencetak 22 gol serta menbawa Bali United menjuarai Liga 1 untuk pertama kalinya pada tahun 2019.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network