Libero.id - Diving atau pura-pura terjatuh untuk mendapatkan keuntungan sudah menjadi hal lazim dalam sepakbola. Alih-alih menyebutnya sebagai kecerdikan, diving lebih ke urusan mentalitas seorang pesepakbola.
Seni apa yang bisa ditunjukkan oleh seorang pemain yang meminta belas kasihan wasit?
Omong-omong soal diving, kita patut menempatkan Neymar di posisi teratas sebagai pesepakbola hebat yang kerap melakukan jurus diving.
Dalam beberapa momen terlihat jelas pemain berusia 30 tahun itu melalukan diving. Baik saat masih memperkuat Barcelona, di Timnas Brasil, atau di Paris Saint-Germain.
Terbaru aksi diving Neymar bahkan berujung kartu merah. Bagaimana bisa? Momen itu terjadi dalam pertandingan PSG melawan Strasbourg.
Itu merupakan pertandingan Ligue 1 pertama PSG setelah jeda Piala Dunia 2022. Meskipun tanpa Lionel Messi, PSG masih memiliki duo dinamis yakni Neymar dan Kylian Mbappe.
Namun itu adalah malam yang harus dilupakan Neymar, yang menerima dua kartu kuning berturut-turut di babak kedua.
Kartu kuning pertamanya pada menit ke-61 adalah ketika melanggar lawan, tetapi yang kedua alias pada menit ke-63 adalah upaya Neymar mengecoh wasit. Neymar menerima bola di area penalti dari Mbappe tetapi menyentuh bola terlalu jauh saat ia mencoba melewati bek lawan.
Meskipun tidak ada kontak sama sekali, Neymar menjatuhkan dirinya sendiri dengan cara yang menyedihkan dan wasit memilih untuk menghukumnya dengan memberikan kartu kuning kedua yang membuat pemain Brasil itu mandi lebih cepat.
Apa boleh buat aksi teatrikal Neymar itu membuatnya berjalan di sekitar lapangan dan menyusuri terowongan stadion sebelum waktunya.
Bermain dengan 10 orang membuat PSG agak kesulitan dan tampak seperti akan bermain imbang 1-1, namun di penghujung babak kedua wasit menghadiahi penalti dan Kylian Mbappe tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengunci kemenangan bagi Paris Saint-Germain.
Opini