Dihujat di Piala Dunia 2018, Julen Lopetegui Kini Dipuja Setelah Juara Liga Eropa

"Sejarah mencatat, mantan kiper Madrid dan Barcelona itu sempat dipuja ketika berhasil membawa Spanyol menjuarai Euro U-19 dan U-21."

Biografi | 22 August 2020, 05:32
Dihujat di Piala Dunia 2018, Julen Lopetegui Kini Dipuja Setelah Juara Liga Eropa

Libero.id - Keberhasilan Sevilla menjuarai Liga Eropa untuk kali keenam lewat kemenangan 3-2 atas Inter Milan mengembalikan reputasi Julen Lopetegui di Negeri Matador. Sempat menjadi sosok yang dipuja, lalu dihujat, kini mantan pelatih La Furia Rojan itu kini kembali dielu-elukan sebagai penyelamat sepakbola Spanyol.

Los Rojiblancos menjuarai kompetisi kasta kedua Benua Biru tersebut melalui dua gol Luuk de Jong dan bunuh diri Romelu Lukaku membelokkan salto Diego Carlos. Sementara I Nerazzurri hanya bisa mencetak gol melalui penalti Lukaku dan Diego Godin.

Selain menjadi gelar keenam Sevilla di Liga Eropa setelah 2005/2006, 2006/2007, 2013/2014, 2014/2015, dan 2015/2016; yang paling penting dari kemenangan atas Inter adalah pulihnya nama besar Lopetegui. Nakhoda kelahiran Asteasu, 28 Agustus 1966, kini sejajar dengan pelatih-pelatih asli Spanyol yang sudah lebih dulu menjuarai kompetisi ini seperti Juande Ramos dan Unai Emery.

Ini juga menjadi puncak karier Lopetegui di Sevilla sepanjang 2019/2020. Lopetegui mengalami musim yang sangat menyenangkan bersama Los Sevillistas. Dia tidak hanya membawa Sevilla menempati 4 besar La Liga, melainkan juga tampil garang di Benua Biru. Sebab, perjalanan Sevilla masuk final tidak mudah. Mereka harus melewati hadangan Manchester United.

Bagi Lopetegui hasil melawan I Nerazzurri mengembalikan reputasinya yang sempat redup. Sejarah mencatat, mantan kiper Madrid dan Barcelona itu sempat dipuja ketika berhasil membawa Spanyol menjuarai Euro U-19 dan U-21.

Namun, dia juga sempat dihujat ketika bersedia menukangi La Furia Roja. Mengisi tempat Vicente del Bosque, debut Lopetegui menangani Spanyol berakhir indah saat menjinakan Belgia 2-0. Selanjutnya, dia berhasil mengantarkan Spanyol ke Piala Dunia 2018 setelah memenangi 9 dari 10 pertandingan selama kualifikasi.

Pujian mendadak berubah menjadi cacian ketika Spanyol tampil di kompetisi yang sebenarnya. Jelang turnamen, Madrid mengumumkan mempekerjakan Lopetegui setelah Piala Dunia di Rusia berakhir. Akibatnya, kecaman datang bertubi-tubi, termasuk dari petinggi Asosiasi Sepakbola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales. Dia kecewa karena Lopetegui baru memberi tahu 5 menit sebelum pengumuman resmi Los Blancos.

Hari berikutnya, RFEF mengambil keputusan krusial dengan memecat Lopetegui dari kursi pelatih timnas. Posisinya digantikan Fernando Hierro. Hasilnya, La Furia Roja tampil ala kadarnya di Piala Dunia. Mereka dihentikan Rusia pada babak 16 besar.

Seperti dikutuk, keputusan Lopetegui melatih Madrid ternyata juga berujung duka. Los Blancos tidak mampu menghentikan sepak terjang Barcelona. Buktinya, dia dipecat setelah Madrid dikalahkan El Barca pada El Clasico, 28 Oktober 2018. Saat itu, Barcelona unggul 5-1.

Libero.id

Lopetegui. Kredit: twitter.com/realmadrid

Selain itu, hasil tersebut membuktikan, tuah Lopetegui saat melawan tim-tim Seria A. Sebelumnya, Lopetegui sudah dua kali bersua wakil Italia di kompetisi Eropa. Dalam dua kesempatan tersebut, mantan nakhoda FC Porto itu selalu memetik kemenangan asa AS Roma. Sepasang kemenangan itu diukir saat menukangi dua klub berbeda, Real Madrid dan Sevilla. 

Bersama Los Blancos, Lopetegui mengalahkan Roma pada fase grup Liga Champions 2018/2019. Kala itu, Madrid unggul 3-0 lewat Isco, Gareth Bale, dan Mariano Diaz. Sementara saat menukangi Sevilla, Lopetegui bertemu Serigala Ibu Kota Italia pada 16 besar Liga Eropa musim ini. Los Rojiblancos unggul 2-0 lewat Sergio Reguilon dan dan Youssef En-Nesyri.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network