Libero.id - Kasus Finansial Fair Play (FFP) yang sedang dialami Manchester City ikut menyeret sejumlah nama. Salah satu yang cukup sering dibicarakan orang adalah Yaya Toure dan agennya, Dimitri Seluk.
Dimitri Seluk merupakan agen dari gelandang asal Pantai Gading selama berkarier di Etihad Stadium pada 2010-2018. Dalam laporan yang dimunculkan Liga Premier terkait skandal ini, Yaya Toure menjadi satu dari banyak pemain The Citizens yang menerima "pembayaran tak resmi".
Itu merupakan satu dari 100 potensi pelanggaran yang terungkap setelah Liga Premier melakukan penyelidikan selama empat tahun atas transaksi finansial Man City.
Dalam pengertian lain, "pembayaran tak resmi" biasa disebut sebagai "uang pelicin" atau uang suap. Uang itu diberikan ke beberapa pihak, termasuk Yaya Toure dan Dimitri Seluk, agar laporan keuangan Man City yang dimanipulasi bisa lolos pemeriksaan FFP.
Ketika namanya disebut dalam laporan, Dimitri Seluk mengeluarkan bantahan. Dia menyebut tidak terlibat sama sekali.
"Tidak! Semuanya transparan. Tidak ada yang di bawah meja. Saya tertarik untuk melihat apa yang terjadi karena ini adalah kejutan. Yaya Toure tentu saja, membayar semuanya dengan legal. Dia membayar pajak, dan segalanya. Semuanya transparan," kata Dimitri Seluk, dilansir The Sun.
Dimitri Seluk kemudian menambahkan bahwa pihaknya akan dengan senang hati menyampaikan informasi yang sama kepada Komisi Independen Liga Premier jika diminta menghadap. "Tentu saja kita harus mendukung mereka mengungkapkan fakta," ucap Dimitri Seluk.
Selama di Man City, Yaya Toure memenangkan tiga gelar Liga Primer, satu Piala FA, dan dua Piala Liga Inggris. Kini, dia sudah pensiun dan beralih profesi menjadi pelatih.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Crystal Palace 
Opini