Libero.id - Kemenangan Manchester City atas Arsenal di Emirates Stadium bukan hanya berarti 3 poin. Tiga gol yang disarangkan ke gawang Aaron Ramsdale juga bermakna pukulan psikologis bagi Arsenal. Bisa jadi, mental anak-anak The Gunners jatuh saat bertandang ke Aston Villa, Sabtu (18/2/2023) malam WIB.

Meski masih punya tabungan satu pertandingan, posisi Arsenal di puncak kini digantikan Man City dengan keunggulan selisih gol. The Citizens kembali ke puncak untuk pertama kalinya sejak 5 November 2022. Kemenangan itu bisa jadi titik balik, momentum yang tepat dalam perburuan gelar Liga Premier musim ini.

Jika mau jujur, Arsenal sebetulnya luar biasa musim ini. Martin Odegaard dkk telah melewati ujian terberat dengan menang atas Liverpool, Manchester United, Chelsea, dan Tottenham Hotspur.

Ketika menang melawan Spurs pada 18 Januari 2023, The Gunners unggul 8 poin dari The Citizens dalam jumlah pertandingan yang sama (18). Itu karena Man City tampil kurang gereget. Terbukti, mereka kalah di kandang dari Brentford, imbang dengan Everton, dan dikalahkan Tottenham Hotspur.

? "There's a lot of positives, it's real fine margins where Arsenal lost the game."

Matthew Upson says #Arsenal shouldn't be too "despondent" about their performance against Man City#ARSMCIpic.twitter.com/q53e344E7J

— Arsenal History From Highbury To The Emirates (@4949Undefeted) February 16, 2023

Jadi, kemenangan atas Arsenal adalah sesuatu yang mahal, yang bisa membalikkan kembali kepercayaan diri para pemain Man City. Sebab, Arsenal kini telah kalah dalam 11 pertandingan liga terakhir melawan Man City. Itu kekalahan terlama mereka melawan tim mana pun di Liga Premier.

Dengan Man City sekarang kembali ke puncak, tampaknya akan sulit bagi Arsenal untuk mengambil alih lagi. Meski masih tersisa 15-16 pertandingan, faktor mental akan menjadi kunci dari persaingan Liga Premier 2022/2023.

Manchester City spoil Arsenal’s title mission ? pic.twitter.com/kjwSnXOqQG

— B/R Football (@brfootball) February 15, 2023

(mochamad rahmatul haq/anda)