Libero.id - Memimpin tim nasional Indonesia U-20 di Piala AFC U-20 2023, membuat Shin Tae-yong bakal menghadapi pelatih-pelatih yang tak kalah berkelas. Salah satunya nakhoda Suriah U-20 asal Belanda, Mark Wotte.
Pada turnamen di Uzbekistan, timnas U-20 berada di Grup A, dan akan menghadapi Irak, Suriah, serta tuan rumah. Dua dari empat peserta di grup itu dilatih orang lokal, yaitu Emad Mohammed (Irak) dan Ravshan Khaydarov (Uzbekistan). Sementara dua lainnya pelatih asing.
Selain Shin Tae-yong di Indonesia, Suriah juga mempekerjakan nakhoda asal Belanda, Mark Wotte. Pemilik nama lengkap Mark Christian Wotte tersebut bukan juru taktik sembarangan. Dirinya sudah malang melintang melatih klub dan negara selama bertahun-tahun.
Awalnya, pria yang kini berusia 63 tahun itu aktif sebagai pesepakbola profesional. Dia memperkuat klub-klub Eredivisie seperti ADO Den Haag dan Feyenoord Rotterdam. Tapi, cedera membuat dirinya pensiun dini setelah memiliki kesempatan berkarier tujuh tahun.
Gagal sebagai pemain, Mark Wotte banting stir sebagai pelatih. Dia memulai dari negeri asalnya, Belanda. Pertama, bersama VV Rijswijk. Lalu, ADO Den Haag pada 1996. Dia di sana selama dua musim. Pengalamannya berlanjut ke FC Utrecht (1997-2000), FC Den Bosch (2000), Willem II Tilburg (2002-2004), hingga RKC Waalwijk (2005-2007).
Mark Wotte kemudian berkelana ke luar negeri. Dia melatih klub Mesir, Ismaily SC (2010-2011). Lalu, ke Qatar, Al Ahli (2007-2008). Dia juga melatih Southampton pada 2009, meski hanya berlangsung singkat.
Untuk level tim nasional, Mark Wotte sempat melatih Belanda U-19 dan U-21, serta Maroko U-23. Sekarang, tugas Mark Wotte adalah memimpin Suriah U-20 di Piala AFC U-20. Targetnya, jelas. Dia ingin membawa Suriah U-20 tampil di Piala Dunia U-20 2023.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini