Kisah Alba Violet Bale, Putri Gareth Bale Namanya dari Inisial Andre Villas-Boas

"Apakah Andre Villas-Boas pelatih yang diidolakan Bale. Kisahnya sungguh menarik."

Feature | 01 September 2020, 11:18
Kisah Alba Violet Bale, Putri Gareth Bale Namanya dari Inisial Andre Villas-Boas

Libero.id - Setiap pemain sepakbola selalu punya pelatih favorit yang dijadikan mentor. Didier Drogba dekat dengan Jose Mourinho, Fernando Torres patuh dengan Luis Aragones, Cristiano Ronaldo menghormati Sir Alex Ferguson, dan Lionel Messi sangat mendengarkan masukan Tito Vilanova.

Lalu, siapa pelatih paling dihormati Gareth Bale? Tentu saja jawabannya tidak mungkin Zinedine Zidane. Sebab, di era Zizou, pesepak bola asal Wales tersebut lebih banyak duduk manis di bench.

Sosok yang dianggap berjasa oleh Bale adalah Andre Villas-Boas. Terbukti, winger Real Madrid tersebut sampai menamai putrinya, AVB, yaitu Alba Violet Bale. Inisial tersebut sama seperti pelatih asal Portugal yang sempat menyandang predikat "The Next Mourinho" itu.

Alba lahir di Cardiff pada 21 Oktober 2012 dari kekasih Bale masa SMA yang kini menjadi istrinya, Emma Rhys-Jones. Alba lahir hanya beberapa pekan setelah kemenangan bersejarah 3-2 Tottenham atas Manchester United di Old Trafford dihasilkan. Itu adalah kemenangan pertama dalam 23 tahun dengan Bale ikut menyumbang 1 gol.

Selain Alba, pasangan tersebut juga dikaruniai satu putri dan satu putra lagi. Putri kedua mereka, Nava Valentina Bale, lahir pada 22 Maret 2016 di Cardiff. Sementara putra pertama Bale atau anak ketiganya, Alex Charles Bale, lahir 8 Mei 2018 di Madrid.

Kecintaan Bale kepada keluarga tidak perlu diragukan. Meski menyandang status pesepakbola bergaji besar, dia tergolong tipe orang rumahan. Bale jarang keluar malam untuk berpesta di bar atau cafe. Jika ada waktu, Bale lebih senang menghabiskan waktu di rumah bersama istri dan anak-anaknya.

Salah satu momen yang sempat terekam kamera tentang kebersamaan Bale dengan keluarga ada di Euro 2016. Saat itu, dia terlihat sangat gembira ketika Alba masuk lapangan seusai pertandingan melawan Irlandia Utara.

"Ini adalah momen yang luar biasa. Saya tidak bertemu keluarga saya dalam tiga minggu. Jadi, sangat emosional ketika dia (Alba) berlari di lapangan. Untuk merayakan bersama keluarga dan putri saya berlarian seperti anak liar adalah kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Saya memiliki foto dan video untuk dilihat kembali di masa depan," kata Bale saat itu, dilansir Wales Online.

Bagi Bale, Alba menjadi representasi dari hubungan baiknya dengan AVB ketika menjadi arsitek Tottenham Hotspur pada 2012-2013. Meski hanya sebentar, AVB benar-benar menghadirkan kesan mendalam bagi Bale. Di era itu, dia bermain 33 kali di Premier League dengan memproduksi 21 gol. Itu menjadi puncak prestasi Bale di London Utara.

"Saya pikir dia (AVB) harus mendapatkan banyak pujian. Kami telah membicarakan ini (posisi Bale) sebelumnya. Dengan benar-benar memainkan saya di sana (second striker) dan memberi saya kebebasan, dia memberi saya kepercayaan diri untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan," kata Bale saat itu, dilansir Fox Sports.

Saat itu, AVB memainkan Bale sebagai pemain yang bebas berkeliaran di belakang dua penyerang. Di Italia, posisi itu dikenal sebagai trequartista. "Itu sangat berbeda dengan apa yang kami lakukan di masa lalu. Dia (AVB) mendapat dukungan total dari para pemain. Kami bergerak maju bersama," tambah pemain kelahiran Cardiff, 16 Juli 1989, itu.

Namun, seperti hubungan manusia pada umumnya, keduanya sempat terlibat konflik kecil. Pemicunya, keinginan Bale pindah ke Madrid yang tidak mendapatkan respons positif AVB. Keputusan AVB sempat membuat murka Bale karena sangat ingin meninggalkan Tottenham untuk pergi ke La Liga.

Keinginan Bale akhirnya terwujud pada musim panas 2013. Dia benar-benar membela Los Blancos setelah dibeli 77 juta pounds. Jumlah itu sekaligus memecahkan rekor pembelian pemain termahal pada periode tersebut.

Meski sudah meninggalkan Madrid, Bale ternyata masih mengikuti perkembangan Spurs pada kompetisi musim 2013/2014. Bale meminta semua pemain mendukung AVB setelah tim asal London Utara itu mendapat serangkaian hasil buruk di Premier League. Ketika itu, desakan pemecatan didengunkan setelah Spurs dikalahkan MU 0-6 dan dipermalukan Liverpool 0-5.

Sayang, hubungan kurang harmonis antara AVB dan Daniel Levy selaku big boss Tottenham berbuntut pemecatan. AVB kemudian memilih menyeberang ke Rusia untuk menukangi Zenit Saint Petersburg satu tahun kemudian. Hanya saja komunikasi keduanya tetap berjalan bagus.

Ketika Bale mengalami pekan-pekan yang sulit bersama Madrid sepanjang musim lalu, pria yang kini melatih Olympique Marseille itu memberikan komentar dukungan. "Seharusnya mereka membicarakan masalah itu dengan baik. Bale adalah pemain yang memiliki jasa untuk klubnya. Dia tidak pantas diperlakukan seperti itu," ungkap AVB, dikutip Marca.

Di Spanyol, Bale membantu Los Blancos meraih banyak gelar. Sebut saja La Liga (2016/2017, 2019/2020), Copa del Rey (2013/2014), Supercopa de Espana (2017), Liga Champions (2013/2014, 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018), Piala Super Eropa (2014, 2017), serta Piala Dunia Antarklub (2014, 2017, 2018).

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network