Kontroversi Israel di Piala Dunia U-20 2023, Bali Jadi Opsi Homebase?

"Kalau sampai dihukum FIFA lagi, yang rugi kita sendiri. Bukan orang lain."

Viral | 11 March 2023, 01:13
Kontroversi Israel di Piala Dunia U-20 2023, Bali Jadi Opsi Homebase?

Libero.id - Lolosnya Israel U-20 ke Piala Dunia U-20 2023 menuai polemik. Sejumlah orang menyuarakan penolakan, meski itu berisiko terhadap sanksi berat FIFA kepada Indonesia. Jadi, PSSI dan Pemerintah Indonesia telah memastikan semua tim yang lolos Kualifikasi Piala Dunia U-20 2023 disambut dengan tangan terbuka.

Israel U-20 lolos ke Piala Dunia U-20 2023 setelah mengamankan tempat di babak semifinal Euro U-19 2022 di Slovakia, musim panas tahun lalu.

Selain Prancis yang jadi lawan Israel di semifinal, Inggris dan Italia juga berhak mengikuti Piala Dunia U-20 2023, yang akan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023 di Indonesia. Ada lagi Slovakia, yang menjadi wakil kelima Eropa pada turnamen sepakbola junior paling bergengsi di bumi itu.

Untuk mengurangi konflik yang mungkin terjadi, tampaknya FIFA dan PSSI akan mengambil opsi khusus untuk Israel U-20. Mereka mempertimbangkan Bali sebagai homebase Israel U-20 selama di Indonesia. Israel U-20 juga diskenariokan memainkan semua laga grup di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Mengisolasi Israel U-20 di Pulau Dewata sangat penting. Sebab, ada banyak resistensi yang dihadapi jika Israel U-20 bermain di Jawa atau Sumatera.

Beda dengan Jawa atau Sumatera, masyarakat Bali jauh lebih terbuka menerima delegasi Israel. Ini adalah daerah pariwisata yang terdapat banyak orang asing. Masyarakat setempat sudah sangat terbiasa bergaul dengan turis mancanegara, yang beberapa di antaranya mungkin saja berasal dari Israel.

"Masalah itu (kelayakan Israel) sudah dibahas sejak 2019," ujar Zainudin Amali beberapa waktu lalu.

Ini bukan pertama kalinya Indonesia terjebak dalam situasi canggung melibatkan Israel dalam ajang olahraga. Pada 1957 saat Kualifikasi Piala Dunia 1958 putaran kedua, Presiden Soekarno menginstruksikan timnas Indonesia membatalkan pertandingan melawan Israel. 

Beberapa tahun kemudian, Indonesia juga melarang Israel ikut Asian Games 1962. Indonesia kemudian dikeluarkan dari IOC dan justru membuat ajang tandingan bernama Ganefo atau Games of New Emerging Forces. Pemboikotan juga dilakukan di cabang olahrag lain seperti tenis dan bulutangkis.

Namun, langkah yang sama tampaknya tak akan terulang di Piala Dunia U-20 2023. Sebab, risikonya terlalu besar. Bukan hanya dihukum FIFA lagi seperti 2015, Indonesia juga bisa saja dilarang menjadi tuan rumah pertandingan sepakbola di segala level usia selamanya.

Mengapa sekarang beda dengan zama Orde Lama? Eranya memang beda. Dulu, ada Perang Dingin. Sekarang, globalisasi. Jadi, tidak mungkin Indonesia menutup diri dari dunia luar. 

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network