Libero.id - Kontroversi penolakan pertisipasi timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023 memunculkan rumor pembatalan drawing pembagian grup. Jika kabar ini benar, masa depan sepakbola Indonesia kembali suram. Sanksi FIFA kembali menghantui PSSI. Bahkan, mungkin lebih berat.
Berdasarkan timeline yang sudah disepakati FIFA dan PSSI, drawing Piala Dunia U-20 2023 bakal digelar pada Jumat (31/3/2023). Lokasinya di Bali.
Total, akan ada 24 tim dari 6 konfederasi anggota FIFA yang diundi dalam babak grup. Sebagai tuan rumah, timnas U-20 asuhan Shin Tae-yong masuk ke dalam Pot 1 dan otomatis berada di Grup A1. Di pot ini juga ada Prancis U-20, Uruguay U-20, Amerika Serikat U-20, Italia U-10, dan Senagal U-20.
Ada sejumlah aturan yang diterapkan dalam drawing ini. Salah satu yang cukup unik adalah Indonesia dan Irak tidak akan diundi bersama Israel. Alasannya, tidak adanya hubungan diplomatik.
Namun, karena beberapa pihak menolak kehadiran Israel U-20 di Indonesia dengan alasan politik, muncul rumor kurang sedap terkait kemungkinan drawing Piala Dunia U-20 di Bali dibatalkan. Apalagi, salah satu yang menolak adalah tuan rumah hajatan, Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Rumor ini muncul dalam sebuah diskusi sepakbola yang diadakan di Jakarta, Jumat (24/3/2023) sore. Tapi, benar atau tidaknya rumor ini masih butuh pembuktian dalam beberapa hari ke depan.
Jika benar, sepakbola Indonesia harus bersiap masuk era kegalapan lagi. Sebab, sanksi FIFA kali ini kemungkinan besar akan jauh lebuh berat. Bukan hanya dibatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Indonesia juga bisa dilarang menggelar pertandingan kandang atau menjadi tuan rumah turnamen.
(andri ananto/anda)
Opini