3 Kisah Sukses Perombakan Besar-besaran di Klub, Bisakah Ditiru Barcelona

"Sebagaimana kehidupan, dalam sepakbola juga berlaku hukum alam yakni siklus dan perubahan. Blaugrana harus jeli membaca situasi."

Analisis | 08 September 2020, 04:31
3 Kisah Sukses Perombakan Besar-besaran di Klub, Bisakah Ditiru Barcelona

Libero.id - Setelah musim yang buruk, direktur Barcelona berjanji untuk membangun kembali skuad mereka dan penunjukan Ronald Koeman adalah babak baru untuk memulai perjalanan Blaugrana. Boleh jadi Blaugrana berkaca pada klub-klub besar lainnya musim lalu, sebutlah seperti Real Madrid, Atletico Madrid, Manchester City, Chelsea dan Paris Saint-Germain.

Sebagaimana kehidupan, dalam sepakbola juga berlaku hukum alam yakni adanya siklus dan perubahan yang dalam konteks ini dapat membantu klub menjadi lebih baik dan matang.

Preseden buruk Barcelona musim lalu sebetulnya wajar-wajar saja. Tetapi hal ini harus dibaca sebagai peringatan untuk Barcelona agar supaya lekas membenahi tim. Lorena Cos, pengamat sepakbola Spanyol berujar bahwa dalam sepakbola, yang terpenting ialah ada pemain yang menandai regenerasi. “Lingkungan, tuntutan dan kebutuhan klub sedang bergerak dan itulah mengapa perlu untuk beradaptasi,” katanya.

"Jika kita menginginkan hasil yang berbeda, kita harus melakukan hal yang berbeda," ucap Lorena menambahkan. Seperti mengaamini hal tersebut, itulah pendekatan yang diambil Barcelona saat ini.

Blaugrana bukan satu-satunya tim yang mengalami perubahan. Situs olahraga MARCA menjelaskan beberapa klub yang berbenah usai sadar betapa pentingnya regenerasi. Dan yang tak kalah penting adalah uang. Karena uang yang bisa menggerakkan itu semua.

1. Real Madrid 2009/2010

Contoh awal yang dapat menjelaskan itu semua adalah ketika pada musim 2009/10, setelah Florentino Perez kembali ke kursi kepresidenan Los Blancos. Real Madrid merombak sebagian besar skuad mereka.

Libero.id

Florentino Perez. Kredit: realmadrid.com

Arjen Robben, Wesley Sneijder, Fabio Cannavaro, Gabriel Heinze, Javier Saviola, Ruud van Nistelrooy, Michel Salgado, Dani Parejo, Miguel Torre, Javi Garcia dan Klaas-Jan Huntelaar, nama-nama itu adalah mereka yang didepak dari Real Madrid.

Kemudian Perez tidak ragu mengeluarkan banyak uang dan mendatangkan Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema, Xabi Alonso, Raul Albiol, Alvaro Negredo, Alvaro Arbeloa dan Esteban Granero.

Dan kita sama-sama tahu, wajah baru Real Madrid itu benar-benar membawa perubahan yang tak main-main. Granero menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

"Saya mengelompokkannya menjadi dua faktor. Yang pertama adalah semangat para pemain yang datang sangat positif, mulai dari Cristiano hingga bintang lain seperti Benzema atau Kaka dan Xabi Alonso dan Arbeloa juga merupakan kunci."

“Itu adalah generasi di mana kami semua memberikan kontribusi yang sangat positif sejak awal, terutama dalam hal mentalitas klub,” ucap Granero. Lalu faktor kedua bagi Granero tentu tak lepas dari peran pelatih yang melakukan pekerjaannya dengan baik.

2. Chelsea

Sepakbola modern membawa para tokoh besar yang berduit untuk mengurusi sepakbola lalu mereka dengan uang yang dimiliki dapat mengubah sejarah beberapa tim. Sebutlah apa yang dilakukan Roman Abramovich pada Chelsea.

Libero.id

Roman Abramovich. Kredit: chelseafc.com

Ketika Abrahamovich memiliki wewenang atas Chelsea, dia mendatangkan Didier Drogba, Ricardo Carvalho, Paulo Ferreira, Arjen Robben, Tiago, Petr Cech, Jiri Jarosik, Alex, Mateja Kezman dan Alcides dengan merogoh kocek 166 juta euro dan  hasilnya tak sia-sia, Chelsea memenangkan Liga Premier.

3. Paris Saint Germain 2012/2013

Pola yang sama juga terjadi di Perancis, yakni pada musim 2012/13. Klub yang pada mulanya terperosok, mulai membangun generasi emas yang dihuni oleh pemain-pemain kelas dunia. Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, Paris Saint-Germain mendatangkan pemain-pemain seperti Zlatan Ibrahimovic, Thiago Silva, Lucas Moura, Ezequiel Lavezzi, Marco Verratti, David Beckham dan Gregory van der Wiel dengan total 151 juta euro.

Mereka kemudian lekas memenangkan Ligue 1 dan hingga kini tradisi itu berlanjut. Dan tak perlu panjang lebar, hal serupa juga terjadi dengan kesebelasan Manchester City.

Situasi Barcelona

Dari semua contoh dan pengalaman klub-klub di atas, akankah Barcelona yang kini tengah dalam badai krisis pemain akan mulai memikirkan cara serupa. Sebetulnya Blaugrana telah berjanji untuk melakukan peremajaan pada skuad mereka, tetapi justru keraguan itu datang dari mantan pemain Barcelona yakni Juan Carlos.

"Kondisi Barcelona tetaplah seperti apa adanya dan saya kira kita tidak perlu melakukan sesuatu yang benar-benar inovatif," ujar Juan Carlos. "Saya masih berpikir bahwa skuad ini layak dan hanya ada beberapa perubahan yang diperlukan, terutama di lini depan."

Carlos percaya bahwa Barcelona memiliki skuat yang kuat dan Koeman harus mencoba mengubah dinamika di ruang ganti. Tetapi tak perlu melakukan perubahan yang terlalu radikal. Begitu kira-kira maksud Juan Carlos.

Dia berpendapat, Blaugrana harus jeli membaca situasi, apalagi keuangan yang masih belum meyakinkan akibat Pandemi Covid-19. "Situasi ekonomi tidak sama dan perlu dilihat era Koeman beda dengan perubahan yang dilakukan pada  masa Cruyff atau Guardiola," lalu Juan Carlos menutup dengan cara yang sedikit diplomatik.

"Ini akan sangat tergantung pada pemain mana yang meninggalkan akademi atau direkrut dari luar negeri, tetapi hal penting dalam perubahan Barcelona  adalah seorang Koeman, dia harus mengoptimalkan para pemain yang sudah ada di sana."

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network