Libero.id - Saat masih berstatus tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, FIFA mewajibkan drawing dilakukan di Indonesia. Anehnya, ketika turnamen junior itu dipindahkan ke Argentina, lembaga pimpinan Gianni Infantino justru menggelar pengundian fase grup di Markas Besar FIFA, Zurich, Swiss.
Penyelenggaran Piala Dunia U-20 2023 sempat menjadi kontroversi terkait kehadiran timnas Israel U-20. Ketika itu, FIFA sudah menjadwalkan drawing pembagian grup di Bali pada 30 Maret 2023.
Tapi, penolakan Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap rombongan Israel membuat FIFA memutuskan menunda acara pengundian. Tidak berselang lama, otoritas tertinggi sepakbola internasional mencoret Indonesia sebagai host. Gantinya, Argentina akan menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023.
Yang sedikit mengherankan adalah FIFA tidak mewajibkan Argentina menggelar drawing. Mereka justru memindahkan acara seremonial itu ke Markas Besar FIFA di Zurich, Swiss. Artinya, FIFA mengingkari sendiri regulasi yang dibuatnya karena drawing ibarat soft launching dalam sebuah turnamen besar.
Meski aneh, tidak ada yang tahu pasti alasannya. Orang-orang juga tidak terlalu peduli. Yang jadi fokus mereka adalah hasil undian.
Berdasarkan drawing yang dilakukan pada Jumat (21/4/2023), tuan rumah pengganti, Argentina, ada di grup ringan. Argentina masuk Grup A, yang sebelumnya ditempati Indonesia. Mereka akan bertanding melawan Uzbekistan, Guatemala, dan Selandia Baru.
Beda dengan Argentina, Italia dan Brasil akan saling sikut di Grup D. Dua negara besar sepakbola dunia itu akan bertarung dengan Nigeria dan Republik Dominika. Sementara Israel, yang jadi pangkal masalah di Indonesia, akan berada di Grup C bersama Senegal, Jepang, dan Kolombia.
Untuk Grup B, terdapat Amerika Serikat, Ekuador, Fiji, dan Slovakia. Lalu, di Grup E ada Uruguay, Irak, Inggris, dan Tunisia. Sedangkan di Grup F menampilkan Prancis, Korea Selatan, Gambia, dan Honduras.
(andri ananto/anda)
Opini