Libero.id - Seumpama manusia rumput juga bisa stres. Salah satu indikator jelas rumput menjadi stres adalah perubahan warna yang semula hijau mengkilap lama-lama menjadi pudar dan menggering dengan warna kuning layu.
Hal ini bisa disebabkan macam-macam. Cuaca panas yang ekstrem. Intensitas dan beban pemakaian rumput dan lainnya.
Itulah yang terjadi pada rumput Morodok Techo National Stadium yang baru saja dipakai untuk acara pembukaan alias opening ceremony SEA Games 2023
yang berlangsung pada Jumat (5/5) lalu.
Stadion yang terletak di ibukota negara Kamboja, Phnom Penh, itu berusaha dihias dengan megah dan meriah demi kesan positif negara peserta ajang multi event paling bergengsi tersebut.
Ya, Kamboja untuk pertama kalinya mendapat kesempatan sebagai tuan rumah SEA Games 2023. Kamboja tentu tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.
Dalam pembukaan yang diwarnai insiden bendera Indonesia terbalik itu, Kamboja menampilkan peragaan koreografi dan tari-tarian, selain pastinya iring-iringan kontingen atlet setiap negara.
Yang mana semua itu berarti rumput Morodok Techo National Stadium diinjak-injak bukan oleh 2 tim sepak bola melainkan oleh ribuan orang selama berjam-jam. Itu yang membuat rumput menjadi stres. Terlihat jelas dari unggahan @Theaseanfootball yang menyoroti dimana rumput menjadi kuning kering merata. Seperti kebun kentang.
Tak ayal kualitas rumput dipertanyakan.
Untungnya stadion berkapasitas 60 ribu itu tidak dipakai untuk menggelar pertandingan sepakbola, melainkan hanya cabang olahraga atletik saja dan memang khusus untuk upacara pembukaan dan penutupan.
Mengingat jadwal padat pertandingan sepakbola yang kini sudah mencapai babak semifinal, sangat sulit rumput Morodok Techo National Stadium pulih pada waktunya
(gigih imanadi darma/gie)
Opini