Libero.id - Jempol dan tepuk tangan layak kita berikan sebagai bentuk apresiasi untuk perjuangan Timnas Indonesia U-22 sejauh babak penyisihan grup SEA Games 2023 ini. 4 pertandingan disapu bersih dengan kemenangan. 100 % tanpa kalah.
Mula-mula Filipina dengan skor 3-0, lalu Myanmar dengan skor 5-0, lalu Timor Leste kembali dengan skor 3-0. Ditutup dengan mempermalukan tuan rumah Kamboja dengan skor 2-1.
Catatan itu membuat motivasi Marselino Ferdinan dan rekan-rekan untuk menjadi yang terbaik, untuk meraih medali emas SEA Games 2023 semakin membumbung tinggi.
Setelah dilihat-lihat lagi kebelakang, perjalanan Skuad Garuda Muda menuju babak semifinal mirip dengan yang terjadi di SEA Games 1991 ketika Widodo Cahyo Putro dan rekan-rekan akhirnya menyabet medali emas dalam ajang yang digelar di Filipina tersebut.
Dejavu yang pertama adalah sama-sama menang 100 persen dan menjadi pemuncak klasemen. Dejavu kedua sama-sama kebobolan di laga terakhir melawan tuan rumah.
Adapun di laga semifinal dan final, Timnas Indonesia yang saat itu diperkuat oleh Robby Darwis, Peri Sandria, dan lainnya cukup kesulitan melawan Singapura dan Thailand di partai puncak sampai harus adu penalti.
Ada kemungkinan Timnas Indonesia U-22 akan mengalami dejavu berikutnya dengan melawan Thailand di perebutan medali emas.
Saat itu Timnas Indonesiadilatih oleh Anatoli Polosin. Akankah Indra Sjafri mengikut jejak pelatih asal Rusia tersebut? Semoga saja.
Opini