Kisah Celana Training Gombrong yang Bawa Keberuntungan untuk Gabor Kiraly

"Kiper Liga Premier dan Bundesliga itu tidak mau pakai celana pendek atau celana panjang ketat. Ini sebabnya:"

Feature | 23 September 2020, 04:49
Kisah Celana Training Gombrong yang Bawa Keberuntungan untuk Gabor Kiraly

Libero.id - Celana panjang pernah menjadi tren yang digunakan para kiper dari seluruh dunia. Bentuknya yang ketat dengan terdapat busa di paha, lutut, hingga kedua pinggul membuat penjaga gawang sangat nyaman saat berguling-guling di lapangan. Dipadukan jersey lengan panjang yang rapat, mereka tampil percaya diri sebagai pertahanan terakhir.

Uniknya, tidak semua kiper yang menggenakan celana panjang menyukai jenis celana yang ketat. Ada salah satu penjaga gawang yang tampil unik dengan menggunakan celana training (tracksuit) yang kedodoran. Dia adalah Gabor Kiraly.

Saat aktif menjadi kiper profesional, Kiraly bukan sosok dengan reputasi dunia seperti Rene Higuita, Walter Zenga, Oliver Kahn, Iker Casillas, David James, atau Gianluigi Buffon. Dia hanya dikenal sebagai penjaga gawang medioker asal Hungaria yang merumput di Jerman dan Inggris.

Kiraly mengawali karier profesional di klub kampung halamannya, Szombathelyi Haladas, pada 1993. Empat tahun berselang, dirinya mencoba mencari peruntungan di Bundesliga dengan membela Hertha BSC. Dalam waktu singkat, Kiraly menjadi sosok populer di sepakbola Jerman. Penyebabnya, gaya berpakaian yang unik.

Libero.id

Gabor Kiraly

"Saya bermain sepakbola sebagai kiper. Saya bukan model. Sebagai kiper, saya selalu bermain di permukaan rumput keras atau tanah yang becek selama musim dingin. Selama saya nyaman mengenakan celana seperti ini, saya pikir tidak masalah," ujar Kiraly di situs resmi UEFA dalam sebuah kesempatan.

Setelah bermain 198 kali untuk Hertha, pria berpostur 190 cm tersebut pindah ke Liga Premier. Dia bergabung dengan Crystal Palace sejak 2004/2005. Saat membela The Eagles, Kiraly sempat menggunakan celana pendek pada 2 pertandingan. Saat itu, pada pertandingan melawan Hartpool United di Piala Liga, celana training Kiraly sobek. Dia lalu menggunakan celana pendek cadangan.

Hal yang sama terjadi lagi beberapa bulan kemudian. Saat Palace melawan Chelsea di Stamford Bridge, Kiraly menggunakan celana pendek. Entah apa alasannya, yang pasti celana pendek Kiraly tidak menghadirkan keberuntungan. Sebab, The Eagles menelan pil pahit kekalahan 1-4 dengan salah satu golnya melewati celah-celah kaki Kiraly.

"Saya selalu menggunakan celana yang ukurannya lebih besar untuk memudahkan pergerakan saya. Saya pernah mencoba menggunakan celana pendek selama saya bermain di Jerman dan Inggris. Tapi, ternyata tidak cocok untuk saya. Bagi saya, hasil akhir pertandingan lebih penting dari penampilan," beber pria kelahiran Szombathely, 1 April 1976, itu.

Selama bermain untuk Palace, Kiraly sempat dipinjamkan ke West Ham United dan Aston Villa. Petualangan di Inggris berlanjut dengan membela Burnley. Tapi, di tiga klub tersebut dia tidak pernah lagi bersedia menggunakan celana pendek dengan alasan apapun.

"Saya bermain 20 tahun menggunakan celana ini untuk Hungaria dan klub. Saya tidak berpikir saya akan berubah. Awalnya, saya diberi yang berwarna hitam. Kitman tidak mencucinya pada Jumat ketika Sabtu kami bertanding. Saya tidak punya celana lain dan saya mengambil yang abu-abu. Itulah awal keberuntungan saya," jelas Kiraly tentang sejarah celana itu.

Dari Inggris, Kiraly kembali ke Jerman. Dia bermain di Bundesliga lagi sebagai pemain pinjaman di Bayer Leverkusen sebelum dikontrak TSV 1860 Munich di Bundesliga 2. Sempat membela Fulham, Kiraly akhirnya pensiun di klub pertamanya (Haladas) pada akhir musim 2018/2019.

"Saya selalu ingin bermain dengan kepercayaan diri tinggi di pertandingan. Tapi, anda tidak bisa bermain bagus dengan hanya menggunakan celana abu-abu ini. Anda harus bergerak dan lincah. Saya ingin bekerja, tapi saya juga hanya ingin menggunakan celana abu-abu ini," ungkap Kiraly.

Selain dikenakan di klub, celana abu-abu kesayangan juga menjadi identitas Kiraly saat bermain untuk tim nasional. Sejak menjalani debut pada 1998, Kiraly sudah membela The Magical Magyar pada 108 pertandingan resmi.

Puncak prestasi Kiraly bersama Hungaria ada di Euro 2016. Kompetisi di Prancis tersebut menjadi ajang antarnegara perdana Hungaria setelah absen puluhan tahun. Saat itu, Hungaria mampu menginjakkan kaki di babak 16 besar. Saat pertandingan melawan Belgia, Kiraly berusia 40 tahun 2 bulan 2 minggu.

Di usia tersebut, Kiraly tercatat sebagai pemain tertua yang tampil di kompetisi antarnegara paling prestisius di Benua Biru. Dia melewati rekor Lothar Matthaeus ketika membela Jerman di Euro 2000. Legenda Bayern Muenchen dan Inter Milan tersebut berusia 39 tahun 91 hari ketika berjibaku di Belanda-Belgia.

Namun, setelah menyelesaikan semua pertandingan di Euro 2016, Kiraly secara resmi mengucapkan selamat tinggal pada timnas. Pada 2 Agustus 2016, dia memutuskan mengundurkan diri untuk laga-laga internasional dan sepenuhnya fokus ke klub.

Akhirnya, dia pensiun pada 2019. Setelah itu, Kiraly tidak jauh dari sepakbola. Dia mengelola klub amatir yang didirikannya pada 2006. Tim tersebut bermarkas di Szombathely dan memiliki label Kiraly Szabadidosport Egyesulet. Dalam Bahasa Indonesia, klub unik tersebut secara harafiah berarti "Klub Rekreasi Kiraly"

Klub yang terinspirasi dari celana gombrongnya itu memiliki target tampil di kasta tertinggi Liga Hungaria. Saat itu, klub tersebut masih bermain di kompetisi regional di Provinsi Vas. Itu adalah liga kasta terbawah di Hungaria.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network